33.2 C
Jakarta
13 Februari 2025, 19:10 PM WIB

Artefak Bukit Ser Identik di Gilimanuk, Berasal dari Masa Pra Sejarah

GEROKGAK – Para arkeolog di Balai Arkeologi Denpasar akhirnya menuntaskan proses eskavasi dan penelitian di situs Bukit Ser, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.

Puluhan kilogram artefak dan fosil yang ditemukan, kini dikembalikan pada pemerintah desa.

Artefak dan fosil yang ditemukan itu kemudian disosialisasikan pada warga melalui proses diseminasi di Kantor Camat Gerokgak, Selasa (7/8) kemarin.

Dalam diseminasi itu peneliti menyampaikan hasil temuan dan dugaan-dugaan sementara yang didapat dalam proses ekskavasi.

Kepala Balai Arkeologi Denpasar Gusti Ngurah Suarbhawa mengatakan, artefak yang ditemukan di situs Bukit Ser identik dengan artefak yang sempat ditemukan di Gilimanuk dan Pulaki.

Diduga artefak itu berasal dari masa pra sejarah atau awal sejarah sekitar dua millennium silam.

Dari artefak itu pula, para peneliti menduga ada sebuah desa yang sempat berdiri di kawasan Bukit Ser.

Sebab di sebelah utara ada sumber air, sementara di sisi selatan hutan belantara yang menjadi ladang berburu. Dari artefak yang ada, peneliti juga menduga manusia pra sejarah sempat berladang di sana.

“Ada kehidupan yang cukup panjang berlangsung di sana, termasuk dalam hal penanaman padi juga,” jelas Suarbawa.

GEROKGAK – Para arkeolog di Balai Arkeologi Denpasar akhirnya menuntaskan proses eskavasi dan penelitian di situs Bukit Ser, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak.

Puluhan kilogram artefak dan fosil yang ditemukan, kini dikembalikan pada pemerintah desa.

Artefak dan fosil yang ditemukan itu kemudian disosialisasikan pada warga melalui proses diseminasi di Kantor Camat Gerokgak, Selasa (7/8) kemarin.

Dalam diseminasi itu peneliti menyampaikan hasil temuan dan dugaan-dugaan sementara yang didapat dalam proses ekskavasi.

Kepala Balai Arkeologi Denpasar Gusti Ngurah Suarbhawa mengatakan, artefak yang ditemukan di situs Bukit Ser identik dengan artefak yang sempat ditemukan di Gilimanuk dan Pulaki.

Diduga artefak itu berasal dari masa pra sejarah atau awal sejarah sekitar dua millennium silam.

Dari artefak itu pula, para peneliti menduga ada sebuah desa yang sempat berdiri di kawasan Bukit Ser.

Sebab di sebelah utara ada sumber air, sementara di sisi selatan hutan belantara yang menjadi ladang berburu. Dari artefak yang ada, peneliti juga menduga manusia pra sejarah sempat berladang di sana.

“Ada kehidupan yang cukup panjang berlangsung di sana, termasuk dalam hal penanaman padi juga,” jelas Suarbawa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/