28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:25 AM WIB

Sesak Napas, Balita Meninggal Ditangani dengan Standar Covid-19

NEGARA – Seorang balita yang mendapat perawatan di ruang isolasi RSU Negara, meninggal dunia, Sabtu (8/8) dini hari. 

Balita laki-laki berusia 2 tahun 10 bulan ini mendapat penanganan medis protokol Covid-19 karena ada gejala pnemonia, meski belum dipastikan terpapar virus korona.

Menurut informasi, balita asal Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, balita tersebut dirujuk ke RSU Negara, Jumat (7/8) lalu sekitar pukul 13.00 wita. 

Keluhan gejala awal, balita tersebut diduga karena gizi buruk. Namun, karena ada penyakit penyerta, yakni pnemonia atau sesak nafas, dehingga pasien mendapat penanganan seperti penanganan  Covid-19. 

Mengenai kategori status pasien tersebut, tim medis masih menunggu hasil swab. Direktur RSU Negara I Gusti Agung Bagus Ketut Oka Parwata saat dikonfirmasi membenarkan ada pasien balita meninggal di rumah sakit.

“Ya benar,” ujarnya. Namun, mengenai status pasien, meski menjalani perawatan di ruang isolasi masih menunggu hasil swab. 

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Agung Arisantha menjelaskan, 

pasien tersebut dirawat di ruang isolasi disebabkan ada gejala sesak napas, karena saat ini pamdemi dilakukan tindakan sesuai standar protokol Covid-19. 

“Hasil swabnya belum keluar,” ujarnya. Jika hasil swab sudah keluar dengan hasil negatif, maka pasien menjadi non Covid-19. 

Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil swab yang akan keluar hari ini. Sementara, jenazah disimpan di kamar jenazah. “Kita tunggu hasilnya dulu,” tandasnya. 

NEGARA – Seorang balita yang mendapat perawatan di ruang isolasi RSU Negara, meninggal dunia, Sabtu (8/8) dini hari. 

Balita laki-laki berusia 2 tahun 10 bulan ini mendapat penanganan medis protokol Covid-19 karena ada gejala pnemonia, meski belum dipastikan terpapar virus korona.

Menurut informasi, balita asal Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, balita tersebut dirujuk ke RSU Negara, Jumat (7/8) lalu sekitar pukul 13.00 wita. 

Keluhan gejala awal, balita tersebut diduga karena gizi buruk. Namun, karena ada penyakit penyerta, yakni pnemonia atau sesak nafas, dehingga pasien mendapat penanganan seperti penanganan  Covid-19. 

Mengenai kategori status pasien tersebut, tim medis masih menunggu hasil swab. Direktur RSU Negara I Gusti Agung Bagus Ketut Oka Parwata saat dikonfirmasi membenarkan ada pasien balita meninggal di rumah sakit.

“Ya benar,” ujarnya. Namun, mengenai status pasien, meski menjalani perawatan di ruang isolasi masih menunggu hasil swab. 

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Agung Arisantha menjelaskan, 

pasien tersebut dirawat di ruang isolasi disebabkan ada gejala sesak napas, karena saat ini pamdemi dilakukan tindakan sesuai standar protokol Covid-19. 

“Hasil swabnya belum keluar,” ujarnya. Jika hasil swab sudah keluar dengan hasil negatif, maka pasien menjadi non Covid-19. 

Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil swab yang akan keluar hari ini. Sementara, jenazah disimpan di kamar jenazah. “Kita tunggu hasilnya dulu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/