33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:02 PM WIB

Berusia 10 Abad, Cegah Kerusakan, Prasasti Bengkala Dibikinkan Replika

Radar Bali.com – Peninggalan sejarah di Desa Bengkala berupa prasasti, kini dibuatkan replika. Pembuatan replika itu diharapkan semakin menjaga kondisi prasasti asli yang kini usianya diperkirakan hampir 10 abad.

Prasasti itu adalah Prasasti Bengkala. Prasasti ini menjadi tonggak berdirinya Desa Bengkala. Prasasti tersebut terdiri dari enam bilah logam tembaga yang dicampur kuningan.

Pada bilah prasasti, terdapat tulisan dalam aksara Jawa Kuna dan bahasa Jawa Kuna.

Selama ini prasasti asli disimpan pada tempat khusus oleh Desa Pakraman Bengkala, karena dianggap pusaka desa. Dampaknya tak banyak pihak yang tahu dan paham dengan isi prasasti.

Padahal prasasti itu berisi tuntunan kehidupan bermasyarakat bagi warga Bengkala.Akhirnya pemerintah desa meminta kepada Balai Arkeologi Denpasar agar dibuatkan replika prasasti itu.

Balai Arkeologi akhirnya menyerahkan replika prasasti itu kepada desa, Kamis (7/9). Replika itu dibuat sangat mirip dengan aslinya.

Tahun lalu Balai Arkeologi Denpasar sebenarnya telah menyerahkan empat bilah replika prasasti, dari total enam bilah.

“Tahun ini kami serahkan dua bilah lagi. memang proses pengerjaannya agak lama,” kata Kepala Balai Arkeologi Denpasar, I Gusti Made Suarbhawa saat ditemui di Kantor Perbekel Bengkala, kemarin.

Suarbhawa menyatakan membuat replika prasasti bukan perkara mudah. Pasalnya pada prasasti asli ditemukan beberapa aksara yang hilang.

Peneliti pun harus melakukan konservasi, sehingga mengetahui aksara yang tepat, tanpa mengubah isi prasasti. Setelah proses konservasi tuntas, baru hasil penelitian itu diserahkan kepada tenaga ahli.

Radar Bali.com – Peninggalan sejarah di Desa Bengkala berupa prasasti, kini dibuatkan replika. Pembuatan replika itu diharapkan semakin menjaga kondisi prasasti asli yang kini usianya diperkirakan hampir 10 abad.

Prasasti itu adalah Prasasti Bengkala. Prasasti ini menjadi tonggak berdirinya Desa Bengkala. Prasasti tersebut terdiri dari enam bilah logam tembaga yang dicampur kuningan.

Pada bilah prasasti, terdapat tulisan dalam aksara Jawa Kuna dan bahasa Jawa Kuna.

Selama ini prasasti asli disimpan pada tempat khusus oleh Desa Pakraman Bengkala, karena dianggap pusaka desa. Dampaknya tak banyak pihak yang tahu dan paham dengan isi prasasti.

Padahal prasasti itu berisi tuntunan kehidupan bermasyarakat bagi warga Bengkala.Akhirnya pemerintah desa meminta kepada Balai Arkeologi Denpasar agar dibuatkan replika prasasti itu.

Balai Arkeologi akhirnya menyerahkan replika prasasti itu kepada desa, Kamis (7/9). Replika itu dibuat sangat mirip dengan aslinya.

Tahun lalu Balai Arkeologi Denpasar sebenarnya telah menyerahkan empat bilah replika prasasti, dari total enam bilah.

“Tahun ini kami serahkan dua bilah lagi. memang proses pengerjaannya agak lama,” kata Kepala Balai Arkeologi Denpasar, I Gusti Made Suarbhawa saat ditemui di Kantor Perbekel Bengkala, kemarin.

Suarbhawa menyatakan membuat replika prasasti bukan perkara mudah. Pasalnya pada prasasti asli ditemukan beberapa aksara yang hilang.

Peneliti pun harus melakukan konservasi, sehingga mengetahui aksara yang tepat, tanpa mengubah isi prasasti. Setelah proses konservasi tuntas, baru hasil penelitian itu diserahkan kepada tenaga ahli.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/