28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:16 AM WIB

Minibus Damri Bikin Pemilik Angkutan Umum di Nusa Penida Resah

SEMARAPURA – Delapan unit minibus yang diberikan pemerintah pusat untuk meningkatkan pelayanan transportasi keperintisan di Kecamatan Nusa Penida menimbulkan keresahan bagi pemilik angkutan di Nusa Penida. Bantuan mini bus yang dikelola DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia) dengan tarif yang terbilang lebih murah dibandingkan dengan angkutan milik warga tersebut disebut-sebut bakal mengancam pendapatan para pemilik angkutan umum di Nusa Penida.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin (7/9) saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku telah mendengar keresahan pemilik angkutan di Nusa Penida tersebut. Terkait hal itu, pihaknya meminta agar pemilik angkutan memahami niat baik pemerintah. Dengan kondisi serba sulit seperti saat ini, masyarakat membutuhkan bantuan. Salah satunya bantuan untuk mendapatkan layanan transportasi dengan tarif yang murah.

“Saya menyadari masyarakat yang memiliki transportasi umum terusik dengan adanya hal ini. Tapi harus dipikirkan dampaknya dalam lingkup yang lebih luas lagi,” katanya.

Apalagi keberadaan mini bus itu nantinya akan disinergikan dengan program Angkutan Siswa Gratis. Sehingga para siswa di Kecamatan Nusa Penida tidak hanya bisa menempuh sekolah dengan waktu yang singkat, namun juga tanpa biaya alias gratis. Mengingat tidak semua warga memiliki kondisi ekonomi yang berkecukupan.

“Saat ini program Angkutan Siswa Gratis baru dirasakan siswa SMP di Kecamatan Klungkung. Kami targetkan tahun 2023, siswa SMP di seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung dapat merasakan program ini,” terangnya.

Oleh karena itu pihaknya sudah menugaskan dinas terkait untuk melakukan perhitungan mengenai anggaran yang dibutuhkan dalam merealisasi rencana tersebut.

“Dengan adanya bantuan mini bus dengan tarif yang murah tersebut, nanti kami bayar sisanya. Sehingga nanti siswa di Nusa Penida bisa menikmati program Angkutan Siswa Gratis,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, mini bus bantuan pemerintah pusat itu bukanlah mini bus baru dan sudah cukup tua. Sehingga bila ada kabar salah satu mini bus tersebut mengalami mogok, itu merupakan hal yang wajar.

“Tetap harus disyukuri niat baik pemerintah itu,” tandasnya.

SEMARAPURA – Delapan unit minibus yang diberikan pemerintah pusat untuk meningkatkan pelayanan transportasi keperintisan di Kecamatan Nusa Penida menimbulkan keresahan bagi pemilik angkutan di Nusa Penida. Bantuan mini bus yang dikelola DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia) dengan tarif yang terbilang lebih murah dibandingkan dengan angkutan milik warga tersebut disebut-sebut bakal mengancam pendapatan para pemilik angkutan umum di Nusa Penida.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin (7/9) saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku telah mendengar keresahan pemilik angkutan di Nusa Penida tersebut. Terkait hal itu, pihaknya meminta agar pemilik angkutan memahami niat baik pemerintah. Dengan kondisi serba sulit seperti saat ini, masyarakat membutuhkan bantuan. Salah satunya bantuan untuk mendapatkan layanan transportasi dengan tarif yang murah.

“Saya menyadari masyarakat yang memiliki transportasi umum terusik dengan adanya hal ini. Tapi harus dipikirkan dampaknya dalam lingkup yang lebih luas lagi,” katanya.

Apalagi keberadaan mini bus itu nantinya akan disinergikan dengan program Angkutan Siswa Gratis. Sehingga para siswa di Kecamatan Nusa Penida tidak hanya bisa menempuh sekolah dengan waktu yang singkat, namun juga tanpa biaya alias gratis. Mengingat tidak semua warga memiliki kondisi ekonomi yang berkecukupan.

“Saat ini program Angkutan Siswa Gratis baru dirasakan siswa SMP di Kecamatan Klungkung. Kami targetkan tahun 2023, siswa SMP di seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung dapat merasakan program ini,” terangnya.

Oleh karena itu pihaknya sudah menugaskan dinas terkait untuk melakukan perhitungan mengenai anggaran yang dibutuhkan dalam merealisasi rencana tersebut.

“Dengan adanya bantuan mini bus dengan tarif yang murah tersebut, nanti kami bayar sisanya. Sehingga nanti siswa di Nusa Penida bisa menikmati program Angkutan Siswa Gratis,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, mini bus bantuan pemerintah pusat itu bukanlah mini bus baru dan sudah cukup tua. Sehingga bila ada kabar salah satu mini bus tersebut mengalami mogok, itu merupakan hal yang wajar.

“Tetap harus disyukuri niat baik pemerintah itu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/