33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:08 PM WIB

Pagi Melasti, Sore Hari Pura Beji Pasekan Akah Diterjang Lahar Hujan

SEMARAPURA – Lahar hujan yang mengalir ke Klungkung mulai mendatangkan petaka. Akibat diterjang lahar, lantai bale pesandekan atau peristirahatan Pura Beji Pasekan Akah yang berada di wilayah Banjar Sangging, Desa Akah, Klungkung jebol.

Salah seorang pengempon Pura Beji Pasekan Akah Wayan Sangra mengungkapkan sebelum lahar hujan itu mengalir dengan deras pada sore hari, pagi harinya warga setempat melakukan ritual pemelastian berkaitan dengan Piodalan Pura Dalem Kahyangan Akah.

 “Biasanya pemelastiannya dilakukan sore hari, ini tumben pagi hari. Jadi syukur dilakukan pagi hari,” imbuhnya.

Tidak hanya merusak bangunan pura dan akses jalan, menurutnya lahar hujan juga membuat tembok pembatas kandang bebeknya yang berada dekat dengan pura itu roboh.

Syukurnya jauh-jauh hari dia sudah menjual bebek petelurnya yang mencapai 2.300 ekor itu dengan harga Rp 55 ribu per ekor.

Memang rugi yang dirasakannya karena bebek itu dia beli dengan harga Rp 66 ribu per ekor. Namun jika melihat kondisi arus air Sungai Unda, Rabu (6/12) lalu, tentu kerugian yang dialami tidak sebesar jika ia tidak menjual bebek-bebek itu.

“Kadang bebek saya terendam sekitar satu meter. Bebek-bebek saya itu saya jual 26 Oktober lalu karena saya lihat kalau kandang bebek saya ini masuk zona merah,” katanya. 

SEMARAPURA – Lahar hujan yang mengalir ke Klungkung mulai mendatangkan petaka. Akibat diterjang lahar, lantai bale pesandekan atau peristirahatan Pura Beji Pasekan Akah yang berada di wilayah Banjar Sangging, Desa Akah, Klungkung jebol.

Salah seorang pengempon Pura Beji Pasekan Akah Wayan Sangra mengungkapkan sebelum lahar hujan itu mengalir dengan deras pada sore hari, pagi harinya warga setempat melakukan ritual pemelastian berkaitan dengan Piodalan Pura Dalem Kahyangan Akah.

 “Biasanya pemelastiannya dilakukan sore hari, ini tumben pagi hari. Jadi syukur dilakukan pagi hari,” imbuhnya.

Tidak hanya merusak bangunan pura dan akses jalan, menurutnya lahar hujan juga membuat tembok pembatas kandang bebeknya yang berada dekat dengan pura itu roboh.

Syukurnya jauh-jauh hari dia sudah menjual bebek petelurnya yang mencapai 2.300 ekor itu dengan harga Rp 55 ribu per ekor.

Memang rugi yang dirasakannya karena bebek itu dia beli dengan harga Rp 66 ribu per ekor. Namun jika melihat kondisi arus air Sungai Unda, Rabu (6/12) lalu, tentu kerugian yang dialami tidak sebesar jika ia tidak menjual bebek-bebek itu.

“Kadang bebek saya terendam sekitar satu meter. Bebek-bebek saya itu saya jual 26 Oktober lalu karena saya lihat kalau kandang bebek saya ini masuk zona merah,” katanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/