28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:23 AM WIB

Anggap dari Desa Aman, Tak Ada Bantuan Logistik Bagi Pengungsi Tak Sah

RadarBali.com – Angka 144.389 untuk jumlah pengungsi hingga Jumat (29/9) pukul 12.00 tak logis di mata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Pernyataan tersebut dikatakannya kepada awak media usai rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Agung digelar di Posko Komando Siaga Darurat Jalan Tanah Ampo, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, kemarin.

 “Dalam minggu ini kita akan berusaha merekonsiliasi itu. Yang menjadi masalah adalah mereka yang ngungsi di tenda,” ucapnya.

Pastika mempertanyakan berapa hari para pengungsi sanggup tinggal di sana. Daripada stres, terangnya sebaiknya pengungsi dari 51 desa tak terdampak alias aman segera pulang ke kampung masing-masing.

Khusus para pengungsi dari 27 desa terdampak, Pastika juga menyarankan mereka mengungsi ke bale banjar yang segera akan disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Karangasem.

“Tidak bisa terus kita biarkan bertebaran di mana-mana. Kecuali dalam kondisi panik. Ini sudah lewat beberapa hari. Status awas sudah seminggu, kita harus berbenah; rekonsiliasi,” tegasnya.

Berbenah seperti apa? Pastika membeberkan pemerintah tidak bisa terus menerus mengurusi pengungsi yang berjumlah 144 ribu lebih ini.

“Berapa kita perlu beras? Berapa kita perlu tenaga untuk mengantarkan bantuan logistik? Ya kan? Tidak logis. Tapi, kalau 70 ribu dari 27 desa yang memang benar-benar terdampak tak masalah,” tegasnya.

Menurut Pastika, dampak positif bila pengungsi berpusat di Karangasem adalah pelayanan maksimal bagi mereka.

“Bila pengungsi sebagian besar berada di Karangasem di 51 desa yang aman kan gampang. Dari sini (Tanah Ampo, red) bantuan bisa diantar. Beras kurang tinggal kirim. Kesehatan gampang, semua bisa gampang ditangani,” ungkapnya.

Pastika mengajak warga Karangasem untuk bekerja sama membuat antisipasi bencana ini menjadi mudah. “Para pengungsi mari kembali ke wilayah Karangasem yang aman agar mendapat pelayanan maksimal. Pekerjaan pemerintah juga akan lebih mudah dan maksimal. Tidak terlalu berat,” cetusnya.

Bagaimana dengan para pengungsi tidak sah yang mencapai 75 ribu lebih? Pastika menyebut para bupati akan melakukan pendataan ulang.

Bila para pengungsi berasal dari wilayah aman, maka akan disarankan kembali lagi ke rumah masing-masing.

Bahkan, Pastika menyebut tidak akan ada bantuan bagi para pengungsi tidak sah ini sebab mereka tidak dalam kondisi terancam. “Saya jamin 51 desa itu aman,” tegasnya.

RadarBali.com – Angka 144.389 untuk jumlah pengungsi hingga Jumat (29/9) pukul 12.00 tak logis di mata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Pernyataan tersebut dikatakannya kepada awak media usai rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Agung digelar di Posko Komando Siaga Darurat Jalan Tanah Ampo, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, kemarin.

 “Dalam minggu ini kita akan berusaha merekonsiliasi itu. Yang menjadi masalah adalah mereka yang ngungsi di tenda,” ucapnya.

Pastika mempertanyakan berapa hari para pengungsi sanggup tinggal di sana. Daripada stres, terangnya sebaiknya pengungsi dari 51 desa tak terdampak alias aman segera pulang ke kampung masing-masing.

Khusus para pengungsi dari 27 desa terdampak, Pastika juga menyarankan mereka mengungsi ke bale banjar yang segera akan disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Karangasem.

“Tidak bisa terus kita biarkan bertebaran di mana-mana. Kecuali dalam kondisi panik. Ini sudah lewat beberapa hari. Status awas sudah seminggu, kita harus berbenah; rekonsiliasi,” tegasnya.

Berbenah seperti apa? Pastika membeberkan pemerintah tidak bisa terus menerus mengurusi pengungsi yang berjumlah 144 ribu lebih ini.

“Berapa kita perlu beras? Berapa kita perlu tenaga untuk mengantarkan bantuan logistik? Ya kan? Tidak logis. Tapi, kalau 70 ribu dari 27 desa yang memang benar-benar terdampak tak masalah,” tegasnya.

Menurut Pastika, dampak positif bila pengungsi berpusat di Karangasem adalah pelayanan maksimal bagi mereka.

“Bila pengungsi sebagian besar berada di Karangasem di 51 desa yang aman kan gampang. Dari sini (Tanah Ampo, red) bantuan bisa diantar. Beras kurang tinggal kirim. Kesehatan gampang, semua bisa gampang ditangani,” ungkapnya.

Pastika mengajak warga Karangasem untuk bekerja sama membuat antisipasi bencana ini menjadi mudah. “Para pengungsi mari kembali ke wilayah Karangasem yang aman agar mendapat pelayanan maksimal. Pekerjaan pemerintah juga akan lebih mudah dan maksimal. Tidak terlalu berat,” cetusnya.

Bagaimana dengan para pengungsi tidak sah yang mencapai 75 ribu lebih? Pastika menyebut para bupati akan melakukan pendataan ulang.

Bila para pengungsi berasal dari wilayah aman, maka akan disarankan kembali lagi ke rumah masing-masing.

Bahkan, Pastika menyebut tidak akan ada bantuan bagi para pengungsi tidak sah ini sebab mereka tidak dalam kondisi terancam. “Saya jamin 51 desa itu aman,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/