31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:08 PM WIB

UPDATE! Korban Longsor Tambah Empat Orang, Satu Sekarat di RS Sanglah

GIANYAR – Penanganan bencana longsor yang terjadi sebuah rumah di Perum Gang Taman Beji, Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali tergerus longsor, Sabtu (8/12) pukul 06.30 telah usai hingga pukul 13.30.

Dari 5 korban, 4 dipastikan meninggal dunia dan 1 orang dalam keadaan sekarat. “Yang masih selamat masih di rawat di ruang ICU RS Sanglah

karena mengalami luka berat,” ujar Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo kepada Jawa Pos Radar Bali pada Sabtu (8/12) sore.

Secara rinci, yang masih selamat adalah seorang ayah, Made Oktara Dwi Paguna. Sedangkan 4 lainnya yang meninggal dunia terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya, yakni satu laki-laki dan dua orang perempuan.
Yakni, putrinya, Ni Putu Deta Vania Larasati, 6, sang istri, Ni Made Lintang Ayu  Widmerti, 31; dan dua anaknya, Ni Putu Dewa Via Lama Sari, 3; Nyoman Ali Anggaran Paguna, 2.

Dari keterangan sejumlah saksi, kejadian tanah longsor terjadi karena situasi alam yang cukup ekstrem, kemudian tanah di tempat bencana begitu lagi.

“Karena kondisi rumah berada di sepadan sungai tiyis, yakni sungai pertemuan antara beberapa sungai yang ada di Gianyar,” ujarnya.

Sehingga arusnya cukup besar dan sangat berbahaya. Untuk itu, kepolisian akan manggil beberapa saksi.
Saksi diantaranya warga yang tinggal disepadan sungai.

Hal ini penting untuk mengetahui Proses administrasi bagaimana warga bisa tinggal di sepadan sungai. Seperti terkait sertifikat atau proses pembangunan rumah tersebut.

“Mengapa di sepadan sungai yang sangat berbahaya ada dibangun pemukiman?,” singgungnya.

GIANYAR – Penanganan bencana longsor yang terjadi sebuah rumah di Perum Gang Taman Beji, Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali tergerus longsor, Sabtu (8/12) pukul 06.30 telah usai hingga pukul 13.30.

Dari 5 korban, 4 dipastikan meninggal dunia dan 1 orang dalam keadaan sekarat. “Yang masih selamat masih di rawat di ruang ICU RS Sanglah

karena mengalami luka berat,” ujar Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo kepada Jawa Pos Radar Bali pada Sabtu (8/12) sore.

Secara rinci, yang masih selamat adalah seorang ayah, Made Oktara Dwi Paguna. Sedangkan 4 lainnya yang meninggal dunia terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya, yakni satu laki-laki dan dua orang perempuan.
Yakni, putrinya, Ni Putu Deta Vania Larasati, 6, sang istri, Ni Made Lintang Ayu  Widmerti, 31; dan dua anaknya, Ni Putu Dewa Via Lama Sari, 3; Nyoman Ali Anggaran Paguna, 2.

Dari keterangan sejumlah saksi, kejadian tanah longsor terjadi karena situasi alam yang cukup ekstrem, kemudian tanah di tempat bencana begitu lagi.

“Karena kondisi rumah berada di sepadan sungai tiyis, yakni sungai pertemuan antara beberapa sungai yang ada di Gianyar,” ujarnya.

Sehingga arusnya cukup besar dan sangat berbahaya. Untuk itu, kepolisian akan manggil beberapa saksi.
Saksi diantaranya warga yang tinggal disepadan sungai.

Hal ini penting untuk mengetahui Proses administrasi bagaimana warga bisa tinggal di sepadan sungai. Seperti terkait sertifikat atau proses pembangunan rumah tersebut.

“Mengapa di sepadan sungai yang sangat berbahaya ada dibangun pemukiman?,” singgungnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/