29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:11 AM WIB

Bagi-Bagi Fee Seragam, Kasek SMPN 2 Sawan: Sekolah Tak Terlibat

SAWAN – Masalah pengadaan seragam bagi siswa di SMPN 2 Sawan, ternyata ibarat api dalam sekam.

Sempat diprotes karena seragam siswa tak kunjung jadi setelah enam bulan dipesan, kini muncul dugaan bagi-bagi fee seragam.

Konon aliran dana keuntungan pakaian seragam itu, diserahkan pada sekolah dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Benarkah?

Kepala SMPN 2 Sawan, Wayan Ariasa yang dikonfirmasi, dengan tegas menyatakan pihak sekolah tidak menerima fee dari pihak konveksi.

Ariasa menegaskan selama ini sekolah tidak pernah berhubungan dengan konveksi terkait pengadaan seragam siswa. Pengadaan seragam itu murni kesepakatan antara orang tua siswa dengan konveksi.

“Aturan kan sudah jelas, sekolah tidak boleh terlibat. Makanya kami mengundang orang tua rapat (dengan konveksi) pun tidak. Apalagi sampai ada fee ke guru dan pegawai. Itu sudah jelas tidak benar,” tegas Ariasa.

Ariasa mengaku sempat mendengar bahwa konveksi menyumbang dana sebesar Rp 7 juta. Sumbangan dana itu, tidak diterima sekolah, melainkan diterima oleh komite sekolah.

“Masalah sumbangan itu silahkan langsung dikonfirmasi ke komite, biar lebih jelas,” imbuhnya. Ketua Komite SMPN 2 Sawan, Gede Maharjaya juga menyatakan tidak pernah menerima aliran fee dari konveksi.

Selama ini komite tidak pernah terlibat dalam proses pengadaan seragam bagi siswa baru di SMPN 2 Sawan. Sejak awal tahun ajaran, komite dan sekolah, menyerahkan sepenuhnya kepada orang tua siswa.

“Komite tidak pernah tahu menahu, dan secara aturan, komite tidak boleh ikut di dalamnya. Adanya itu orang tua siswa langsung daftar ke konveksi,” kata Maharjaya.

Pihaknya pun mengaku bingung jika disebut menerima fee dari konveksi. Setahu Maharjaya, pengurus komite memang menerima dana sumbangan sebesar Rp 7 juta.

Dana itu kemudian digunakan memperbaiki pos satpam dan kini sudah berdiri dan digunakan.

“Yang jelas pengurus komite yang lain bilang ada sumbangan untuk perbaikan ruangan satpam. Karena ini merupakan sumbangan, ya kami setujui karena untuk perbaikan sekolah,” tandasnya. 

SAWAN – Masalah pengadaan seragam bagi siswa di SMPN 2 Sawan, ternyata ibarat api dalam sekam.

Sempat diprotes karena seragam siswa tak kunjung jadi setelah enam bulan dipesan, kini muncul dugaan bagi-bagi fee seragam.

Konon aliran dana keuntungan pakaian seragam itu, diserahkan pada sekolah dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Benarkah?

Kepala SMPN 2 Sawan, Wayan Ariasa yang dikonfirmasi, dengan tegas menyatakan pihak sekolah tidak menerima fee dari pihak konveksi.

Ariasa menegaskan selama ini sekolah tidak pernah berhubungan dengan konveksi terkait pengadaan seragam siswa. Pengadaan seragam itu murni kesepakatan antara orang tua siswa dengan konveksi.

“Aturan kan sudah jelas, sekolah tidak boleh terlibat. Makanya kami mengundang orang tua rapat (dengan konveksi) pun tidak. Apalagi sampai ada fee ke guru dan pegawai. Itu sudah jelas tidak benar,” tegas Ariasa.

Ariasa mengaku sempat mendengar bahwa konveksi menyumbang dana sebesar Rp 7 juta. Sumbangan dana itu, tidak diterima sekolah, melainkan diterima oleh komite sekolah.

“Masalah sumbangan itu silahkan langsung dikonfirmasi ke komite, biar lebih jelas,” imbuhnya. Ketua Komite SMPN 2 Sawan, Gede Maharjaya juga menyatakan tidak pernah menerima aliran fee dari konveksi.

Selama ini komite tidak pernah terlibat dalam proses pengadaan seragam bagi siswa baru di SMPN 2 Sawan. Sejak awal tahun ajaran, komite dan sekolah, menyerahkan sepenuhnya kepada orang tua siswa.

“Komite tidak pernah tahu menahu, dan secara aturan, komite tidak boleh ikut di dalamnya. Adanya itu orang tua siswa langsung daftar ke konveksi,” kata Maharjaya.

Pihaknya pun mengaku bingung jika disebut menerima fee dari konveksi. Setahu Maharjaya, pengurus komite memang menerima dana sumbangan sebesar Rp 7 juta.

Dana itu kemudian digunakan memperbaiki pos satpam dan kini sudah berdiri dan digunakan.

“Yang jelas pengurus komite yang lain bilang ada sumbangan untuk perbaikan ruangan satpam. Karena ini merupakan sumbangan, ya kami setujui karena untuk perbaikan sekolah,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/