33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:13 PM WIB

Lama Mati Suri, Perusda Warisan Winasa akan Dibangkitkan Lagi

NEGARA — Perusahaan daerah (Perusda) Jembrana warisan mantan Bupati I Gede Winasa, sejak dua tahun terakhir mati suri. Bahkan sejak masa jabatan direktur Perusda Jembrana berakhir awal tahun 2020 lalu, belum ada seleksi lagi untuk menempati posisi tertinggi di perusahaan plat merah.

Selain tidak ada orang yang mengurus, bangunan megah yang dibangun untuk Perusda Jembrana terbengkalai. Bangunan dua lantai itu hanya dimanfaatkan untuk kantor PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana.

Calon bupati Jembrana terpilih I Nengah Tamba mengaku prihatin dengan kondisi Perusda Jembrana saat ini. Menurutnya, Perusda Jembrana sebagai badan usaha milik pemerintah semestinya menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), bukan justru menjadi beban pemerintah.

“Kalau memang dikelola dengan benar oleh orang yang tepat, memang kami harapkan menjadi sumber PAD,” ujarnya, Jumat (8/1).

Karena itu, kondisi Perusda Jembrana menjadi pekerjaan rumah bagi bupati dan wakil bupati Jembrana berikutnya. Sehingga untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana, diperlukan orang yang tepat mengelola dan manajemen yang lebih profesional.

“Pertama yang harus disiapkan orang yang profesional untuk mengelola Perusda,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pemetaan peluang-peluang unit usaha yang harus dikerjakan Perusda Jembrana kedepan. Tamba juga masih perlu melihat alokasi APBD Jembrana 2021 untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana.

“Saya belum lihat APBD Jembrana 2021 ada (atau) tidak anggaran untuk Perusda,” ungkapnya.

Pada prinsipnya, unit usaha dari Perusda Jembrana tidak berpotensi menjadi pesaing bisnis yang telah digeluti masyarakat. Artinya usaha dari Perusda Jembrana tidak berkompetisi dengan bisnis masyarakat yang pada akhirnya justru merugikan masyarakat.

Perusda selain sebagai salah satu penyumbang PAD dari unit usahanya, menjadi salah satu penggerak UMKM yang ada di Jembrana.

“Selain memiliki bisnis yang jelas, Perusda Jembrana men-develop UKM yang ada di Jembrana,” ungkapnya.

Tamba mengaku masih perlu mendiskusikan dengan pihak-pihak yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana. Karena memulai lagi Perusda Jembrana yang lama mati suri perlu pemikiran matang untuk membuat langkah dan solusi yang lebih tepat.

NEGARA — Perusahaan daerah (Perusda) Jembrana warisan mantan Bupati I Gede Winasa, sejak dua tahun terakhir mati suri. Bahkan sejak masa jabatan direktur Perusda Jembrana berakhir awal tahun 2020 lalu, belum ada seleksi lagi untuk menempati posisi tertinggi di perusahaan plat merah.

Selain tidak ada orang yang mengurus, bangunan megah yang dibangun untuk Perusda Jembrana terbengkalai. Bangunan dua lantai itu hanya dimanfaatkan untuk kantor PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana.

Calon bupati Jembrana terpilih I Nengah Tamba mengaku prihatin dengan kondisi Perusda Jembrana saat ini. Menurutnya, Perusda Jembrana sebagai badan usaha milik pemerintah semestinya menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), bukan justru menjadi beban pemerintah.

“Kalau memang dikelola dengan benar oleh orang yang tepat, memang kami harapkan menjadi sumber PAD,” ujarnya, Jumat (8/1).

Karena itu, kondisi Perusda Jembrana menjadi pekerjaan rumah bagi bupati dan wakil bupati Jembrana berikutnya. Sehingga untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana, diperlukan orang yang tepat mengelola dan manajemen yang lebih profesional.

“Pertama yang harus disiapkan orang yang profesional untuk mengelola Perusda,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pemetaan peluang-peluang unit usaha yang harus dikerjakan Perusda Jembrana kedepan. Tamba juga masih perlu melihat alokasi APBD Jembrana 2021 untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana.

“Saya belum lihat APBD Jembrana 2021 ada (atau) tidak anggaran untuk Perusda,” ungkapnya.

Pada prinsipnya, unit usaha dari Perusda Jembrana tidak berpotensi menjadi pesaing bisnis yang telah digeluti masyarakat. Artinya usaha dari Perusda Jembrana tidak berkompetisi dengan bisnis masyarakat yang pada akhirnya justru merugikan masyarakat.

Perusda selain sebagai salah satu penyumbang PAD dari unit usahanya, menjadi salah satu penggerak UMKM yang ada di Jembrana.

“Selain memiliki bisnis yang jelas, Perusda Jembrana men-develop UKM yang ada di Jembrana,” ungkapnya.

Tamba mengaku masih perlu mendiskusikan dengan pihak-pihak yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya untuk membangkitkan lagi Perusda Jembrana. Karena memulai lagi Perusda Jembrana yang lama mati suri perlu pemikiran matang untuk membuat langkah dan solusi yang lebih tepat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/