28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:48 AM WIB

Badung Gelar Nangluk Merana di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget

MANGUPURA-Bupati Badung yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha menghadiri Upacara Nangluk Merana dan Mepekelem di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget, Senin (9/3).

 

Upacara yang bertepatan dengan Purnama Kesanga rutin dilaksanakan setiap tahun ini tergolong dalam jenis Bhuta Yadnya yang bertujuan untuk memohon keselamatan serta dijauhkan dari hal-hal yang bersifat negatif dan malapetaka dimana agar segala merana (hama) atau virus-virus maupun penyakit itu sirna.

 

Dipuput oleh Ida Pedanda Sakti Griya Telabah Banjar Batu Bidak Kerobokan Kuta Utara.

 

Hadir saat upacara, yakni Anggota DPRD Badung AA Ngurah Ketut Agus Nadi Putra, Ida Bagus Made Sunartha, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ni Wayan Kristiani, Kepala Badan Pendapatan Daerah dan Pesedahan Agung I Made Sutama, Kadis Perhubungan. AA Ngr. Rai Yuda Dharma, Camat Kuta Utara  Putu Eka Parmana, Lurah Kerobokan Kelod I Made Wistawan, Bendesa Adat Kerobokan A.A Putu Sutarja, Ketua Harian PHDI Badung Gede Rudia Adiputra dan seluruh kelian subak se- Badung.

 

Kepala Dinas Kebudayaan  Badung I Gede Eka Sudarwitha disela-sela upacara berharap, dengan digelarnya upacara ini, segala penyakit, hama yang ada di dunia, baik itu di sawah maupun di lingkungan terlebih lagi pada saat ini sedang merebaknya virus Corona (Covid-19) dan kasus kematian pada hewan ternak Babi agar bisa segera hilang dan sirna.

 

Sehingga akan tumbuh kesejahteraan dan kemakmuran di jagat Badung, di Bali dan di dunia pada umumnya.

 

“Sesungguhnya segala merana atau penyakit itu bersifat sama yang merupakan hama atau petaka bagi manusia oleh karena itu diadakannya upacara dan upakara Nangluk Merana sebagai sarana kita berdoa bersama untuk selalu dilindungi oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar segala hal-hal negatif baik itu virus maupun hama yang dapat merugikan masyarakat bisa dihilangkan dan masyarakat kita selamat dihindarkan dari penyakit dan marabahaya,” ujarnya.

 

Lebih lanjut dikatakan dengan upacara nangluk merana ini, masyarakat seperti  petani yang mengandalkan kehidupannya dari pertanian dapat terhindar dari gangguan-gangguan hama ataupun penyakit yang mengganggu tanaman pertanian sehingga nantinya dapat memperoleh hasil panen yang memuaskan.

 

Dalam acara tersebut  Kadis Kebudayaan Badung ikut melaksanakan persembahyangan bersama dengan seluruh masyarakat dan pekaseh se-Kabupaten Badung di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget serta ikut melalukan prosesi Mulang Pekelem di Pantai Petitenget.(rba)

MANGUPURA-Bupati Badung yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha menghadiri Upacara Nangluk Merana dan Mepekelem di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget, Senin (9/3).

 

Upacara yang bertepatan dengan Purnama Kesanga rutin dilaksanakan setiap tahun ini tergolong dalam jenis Bhuta Yadnya yang bertujuan untuk memohon keselamatan serta dijauhkan dari hal-hal yang bersifat negatif dan malapetaka dimana agar segala merana (hama) atau virus-virus maupun penyakit itu sirna.

 

Dipuput oleh Ida Pedanda Sakti Griya Telabah Banjar Batu Bidak Kerobokan Kuta Utara.

 

Hadir saat upacara, yakni Anggota DPRD Badung AA Ngurah Ketut Agus Nadi Putra, Ida Bagus Made Sunartha, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ni Wayan Kristiani, Kepala Badan Pendapatan Daerah dan Pesedahan Agung I Made Sutama, Kadis Perhubungan. AA Ngr. Rai Yuda Dharma, Camat Kuta Utara  Putu Eka Parmana, Lurah Kerobokan Kelod I Made Wistawan, Bendesa Adat Kerobokan A.A Putu Sutarja, Ketua Harian PHDI Badung Gede Rudia Adiputra dan seluruh kelian subak se- Badung.

 

Kepala Dinas Kebudayaan  Badung I Gede Eka Sudarwitha disela-sela upacara berharap, dengan digelarnya upacara ini, segala penyakit, hama yang ada di dunia, baik itu di sawah maupun di lingkungan terlebih lagi pada saat ini sedang merebaknya virus Corona (Covid-19) dan kasus kematian pada hewan ternak Babi agar bisa segera hilang dan sirna.

 

Sehingga akan tumbuh kesejahteraan dan kemakmuran di jagat Badung, di Bali dan di dunia pada umumnya.

 

“Sesungguhnya segala merana atau penyakit itu bersifat sama yang merupakan hama atau petaka bagi manusia oleh karena itu diadakannya upacara dan upakara Nangluk Merana sebagai sarana kita berdoa bersama untuk selalu dilindungi oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar segala hal-hal negatif baik itu virus maupun hama yang dapat merugikan masyarakat bisa dihilangkan dan masyarakat kita selamat dihindarkan dari penyakit dan marabahaya,” ujarnya.

 

Lebih lanjut dikatakan dengan upacara nangluk merana ini, masyarakat seperti  petani yang mengandalkan kehidupannya dari pertanian dapat terhindar dari gangguan-gangguan hama ataupun penyakit yang mengganggu tanaman pertanian sehingga nantinya dapat memperoleh hasil panen yang memuaskan.

 

Dalam acara tersebut  Kadis Kebudayaan Badung ikut melaksanakan persembahyangan bersama dengan seluruh masyarakat dan pekaseh se-Kabupaten Badung di Pura Mas Ceti Ulun Tanjung Petitenget serta ikut melalukan prosesi Mulang Pekelem di Pantai Petitenget.(rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/