33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:48 PM WIB

Jadi Jantungnya RS, Selain Bersih Petugas Harus Bebas Penyakit Menular

Selain dokter, dan tenaga kesehatan seperti perawat, apoteker, tenaga teknis kefarmasian dan sebagainya, ada sejumlah unit penunjang yang tak kalah memiliki peranan penting di RSUP Sanglah Denpasar.

 

Salah satunya adalah Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS). Bahkan ISS ini bisa dikatakan sebagai jantungnya rumah sakit. Seperti apa?

 

I WAYAN WIDYANTARA, Denpasar   

 

 

Bagi banyak orang, salah satu instalasi di RS terbesar di Bali ini tidak banyak yang mengetahui.

 

Selain tempatnya di belakang, ruang instalasi yang tepat berada di sebelah  utara Gedung Angsoka ini memang merupakan ruang khusus yang digunakan untuk mengelola bahan (seperti kasa, baju operasi) dan alat medis steril yang dibutuhkan untuk pelayanan perawatan di seluruh unit RSUP Sanglah Denpasar, seperti alat-alat untuk keperluan operasi, rawat luka dan sebagainya.

 

Memiliki beberapa ruangan khusus dengan dibagi menjadi tiga zona atau area.

 

Diantaranya, ruang dekontaminasi atau pembersihan. Di ruangan ini, para petugas ISS melakukan pembersihan dan disinfeksi (pembunuhan kuman) pada alat dari ruang operasi maupun ruang perawatan di RS.

 

Kedua ruang pengemasan dan sterilisasi. Di ruangan ini, petugas melakukan cross check alat hasil dari ruang dekontaminasi baik kebersihan, kelengkapan alat, maupun uji fungsi alat seperti ketajaman alat dan kekuatan alat penjepit.

 

Kemudian usai dilakukan validasi dari dekontaminasi, alat-alat kemudian dikemas dan diberikan label. Setelah itu baru dilakukan sterilisasi.

 

Usai disterilisasi, kemudia proses berikutnya dilakukan validasi proses sterilisasi di ruang pendinginan.

 

Kemudian di area atau zona ini, alat-lat yang sudah tervalidasi disimpan di ruang penyimpanan.  

 

Kepala ISS RSUP Sanglah Denpasar, I Gede Made Arnata mengatakan jika secara umum ISS bisa dikatakan sebagai jantungnya RS.  

“Bisa dibilang, ISS ini dapat dikatakan jantungnya rumah sakit. Semua alat dibersihkan di sini. Kalau tidak bersih, dapat membahayakan para pasien,” ujar Gede Made Arnata.

 

Bahkan saking pentingnya, ribuan alat yang ada di seluruh RSUP Sanglah maupun beberapa alat dari luar RS yang sudah menjalin kerjasama dengan RSUP Sanglah seperti RSUD Wangaya, RSU Bali Mandara juga disterilkan di tempat ini.

 

   

Menurut Arnata, ada sekitar 900-1200 alat per hari untuk disetrilisasi.

 

“Bukan berarti di rumah sakit di luar RSUP Sanglah itu tidak ada. Tetap ada, namun jika mesin yang mereka miliki mengalami gangguan atau trouble, mereka akan mengirimkan alat medis ke sini (ISS) “ terang Arnata.

 

Lebih lanjut, di luar zona atau ruang, kata Arnata, seluruh petugas di ISS harus sehat dan tidak boleh menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDs, hepatitis, dan sebagainya. “Kenapa tidak boleh ? Karena jika mereka menderita penyakit tersebut akan berotensi menularkan penyakit ke pasien melalui alat,”terangnya. (bersambung)

 

Selain dokter, dan tenaga kesehatan seperti perawat, apoteker, tenaga teknis kefarmasian dan sebagainya, ada sejumlah unit penunjang yang tak kalah memiliki peranan penting di RSUP Sanglah Denpasar.

 

Salah satunya adalah Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS). Bahkan ISS ini bisa dikatakan sebagai jantungnya rumah sakit. Seperti apa?

 

I WAYAN WIDYANTARA, Denpasar   

 

 

Bagi banyak orang, salah satu instalasi di RS terbesar di Bali ini tidak banyak yang mengetahui.

 

Selain tempatnya di belakang, ruang instalasi yang tepat berada di sebelah  utara Gedung Angsoka ini memang merupakan ruang khusus yang digunakan untuk mengelola bahan (seperti kasa, baju operasi) dan alat medis steril yang dibutuhkan untuk pelayanan perawatan di seluruh unit RSUP Sanglah Denpasar, seperti alat-alat untuk keperluan operasi, rawat luka dan sebagainya.

 

Memiliki beberapa ruangan khusus dengan dibagi menjadi tiga zona atau area.

 

Diantaranya, ruang dekontaminasi atau pembersihan. Di ruangan ini, para petugas ISS melakukan pembersihan dan disinfeksi (pembunuhan kuman) pada alat dari ruang operasi maupun ruang perawatan di RS.

 

Kedua ruang pengemasan dan sterilisasi. Di ruangan ini, petugas melakukan cross check alat hasil dari ruang dekontaminasi baik kebersihan, kelengkapan alat, maupun uji fungsi alat seperti ketajaman alat dan kekuatan alat penjepit.

 

Kemudian usai dilakukan validasi dari dekontaminasi, alat-alat kemudian dikemas dan diberikan label. Setelah itu baru dilakukan sterilisasi.

 

Usai disterilisasi, kemudia proses berikutnya dilakukan validasi proses sterilisasi di ruang pendinginan.

 

Kemudian di area atau zona ini, alat-lat yang sudah tervalidasi disimpan di ruang penyimpanan.  

 

Kepala ISS RSUP Sanglah Denpasar, I Gede Made Arnata mengatakan jika secara umum ISS bisa dikatakan sebagai jantungnya RS.  

“Bisa dibilang, ISS ini dapat dikatakan jantungnya rumah sakit. Semua alat dibersihkan di sini. Kalau tidak bersih, dapat membahayakan para pasien,” ujar Gede Made Arnata.

 

Bahkan saking pentingnya, ribuan alat yang ada di seluruh RSUP Sanglah maupun beberapa alat dari luar RS yang sudah menjalin kerjasama dengan RSUP Sanglah seperti RSUD Wangaya, RSU Bali Mandara juga disterilkan di tempat ini.

 

   

Menurut Arnata, ada sekitar 900-1200 alat per hari untuk disetrilisasi.

 

“Bukan berarti di rumah sakit di luar RSUP Sanglah itu tidak ada. Tetap ada, namun jika mesin yang mereka miliki mengalami gangguan atau trouble, mereka akan mengirimkan alat medis ke sini (ISS) “ terang Arnata.

 

Lebih lanjut, di luar zona atau ruang, kata Arnata, seluruh petugas di ISS harus sehat dan tidak boleh menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDs, hepatitis, dan sebagainya. “Kenapa tidak boleh ? Karena jika mereka menderita penyakit tersebut akan berotensi menularkan penyakit ke pasien melalui alat,”terangnya. (bersambung)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/