RadarBali.com – Kondisi pelabuhan antar provinsi di eks Galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung kian hari kian memprihatinkan.
Pelabuhan yang dibangun dengan anggaran hingga Rp 200 miliar lebih itu kini terus tergerus air. Bahkan beberapa bangunan ada yang hanyut.
Celakanya, akses jalan ikut terputus. Sehingga saat ini tidak ada akses jalan darat yang bisa digunakan untuk mencapai pelabuhan tersebut ketika air Sungai Unda mengalir cukup deras.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Bali, letak Pelabuhan Gunaksa yang tepat berada di muara Sungai Unda kini tampak sangat sepi karena tidak ada satu pun orang yang ada ditempat tersebut.
Bagaimana tidak, saat ini tidak ada satu pun akses jalan yang bisa digunakan untuk mencapai tempat terebut.
Sebab air Sungai Unda yang mengalir cukup deras dari utara telah memutus akses jalan yang berada di sisi barat dan timur pelabuhan.
Tak hanya itu, derasnya aliran sungai juga berhasil menghempaskan tiang listrik dan memutuskan jaringannya.
Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung, Gusti Suarba mengatakan, hujan deras yang tak henti-hentinya turun selama dua hari belakangan ini membuat air Sungai Unda mengalir deras.
Diperkirakan akibat saluran pembuangan air Sungai Unda yang letaknya di sebelah barat Pelabuhan Gunaksa tersumbat,
membuat air sungai yang mengalir cukup deras tersebut menumpuk di sisi utara dan akhirnya menggerus lahan yang berada di sisi kanan dan kiri pelabuhan.
“Awalnya saya dapat informasi kalau air juga menggerus dasar dan penyengker Padmasana di Pelabuhan Gunaksa. Tapi tadi (kemarin, red) saya cek, ternyata seluruh pelinggihnya juga sudah hanyut digerus air,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku suda membuat laporan atau berita acara yang akan disampaikan ke Pemerintah Pusat. Sebab saat ini tanggungjawab dan wewenang atas Pelabuhan Gunaksa tersebut berada di Pusat.
“Itu kan memang kondisi alam yang tidak bisa kami tanggulangi. Itu semua di luar kemampuan kami untuk menanggulangi,” tandasnya