26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 0:06 AM WIB

STIT Jembrana Diusulkan Menjadi Perguruan Tinggi Negeri

NEGARA – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Jembrana mewisuda sebanyak 66 mahasiswa terdiri dari dua Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Minggu (9/12) siang.

Pada saat wisuda, Perguruan Tinggi Islam satu-satunya di Jembrana ini semakin berkembang dan diharapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau universitas.

Ketua STIT Jembrana Tafsil Saifuddin Ahmad mengatakan, pengukuhan wisudawan sebagai sarjana SI tentunya tidak dilalui dengan mudah karena banyak hambatan.

Mereka yang punya semangat, kesabaran dan tekad kuat hingga bisa melalui proses kuliah dan akhirnya diwisuda.

“Kami atas nama civitas akademika STIT Jembrana sangat menghargai dan mengapresiasi kesungguhan dan perjuangan kalian hingga hari ini kalian dinobatkan sebagai sarjana SI,” ujar Tafsil Saifuddin Ahmad di Gedung Serbaguna Istambul Loloan Barat.

Para wisudawan diharapkan dapat mengamalkannya dan mengembangkan ilmu untuk mencerahkan kehidupan masyarakat.

Pelaksanaan wisuda saat ini adalah usaha keras para pembantu ketua, ketua program studi, dosen dan seluruh civitas akademika STIT Jembrana dalam memberikan

pelayanan dan pendidikan serta bimbingan untuk seluruh mahasiswa dengan penuh pengabdian, kesabaran dan keikhlasan karena Allah SWT.

Pengembangan STIT Jembrana, sebagaimana usulan dari masyarakat dan mahasiswa agar kedepan bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Karena itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Ketua BPPPT NU dan mendukung usulan tersebut.

Disamping itu juga sudah mengusulkan pada kepada Kementerian Agama RI, dan berharap mudah-mudahan usulan diterima sehingga STIT menjadi Perguruan Tinggi Negeri.

Sekretaris Kopertais IV Kementerian Agama Muhammad Yunus Abu Bakar selaku koordinator perguruan tinggi yang mewilayahi empat provinsi, termasuk Provinsi Bali mengucapkan selamat kepada para wisudawan STIT Jembrana.

Diharapkan, para wisudawan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. “Kemenag sudah me-launching yang mau S2 dan S3, akan diberi beasiswa.

(wisudawan) yang muda-muda dibawah 25 jangan cepat-cepat nikah, teruskan S2 dan jenjang lebih tinggi lagi. Jangan diakhiri,” terangnya.

Meski sampai saat ini belum jelas kapan STIT menjadi PTN, kata Yunus, STIT Jembrana harus tetap berkembang.

Menurutnya, dalam menegerikan perguruan tinggi, ada dua kemungkinan, yakni menegerikan lembaga pendidikan yang ada atau membuat lembaga baru.

”Memang ada pembicaraan untuk menegerikan di dua tempat, pilihannya ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali,” bebernya.

Diharapkan, sambil menunggu keputusan menjadi negeri, STIT Jembrana menambah dua program studi.

Dari awalnya STIT Jembrana menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) atau naik lagi menjadi Institut Agama Islam (IAI) sehingga lebih luas cakupannya.

Namun, untuk menjadi IAI diperlukan 4 program studi di tiga fakultas berbeda. Akan lebih baik lagi jika nantinya bisa menjadi universitas.

“Berharap dua tahun ini sambil berdoa, STIT Jembrana segera menambah program studi lagi,” pungkasnya. (rba)

NEGARA – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Jembrana mewisuda sebanyak 66 mahasiswa terdiri dari dua Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Minggu (9/12) siang.

Pada saat wisuda, Perguruan Tinggi Islam satu-satunya di Jembrana ini semakin berkembang dan diharapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau universitas.

Ketua STIT Jembrana Tafsil Saifuddin Ahmad mengatakan, pengukuhan wisudawan sebagai sarjana SI tentunya tidak dilalui dengan mudah karena banyak hambatan.

Mereka yang punya semangat, kesabaran dan tekad kuat hingga bisa melalui proses kuliah dan akhirnya diwisuda.

“Kami atas nama civitas akademika STIT Jembrana sangat menghargai dan mengapresiasi kesungguhan dan perjuangan kalian hingga hari ini kalian dinobatkan sebagai sarjana SI,” ujar Tafsil Saifuddin Ahmad di Gedung Serbaguna Istambul Loloan Barat.

Para wisudawan diharapkan dapat mengamalkannya dan mengembangkan ilmu untuk mencerahkan kehidupan masyarakat.

Pelaksanaan wisuda saat ini adalah usaha keras para pembantu ketua, ketua program studi, dosen dan seluruh civitas akademika STIT Jembrana dalam memberikan

pelayanan dan pendidikan serta bimbingan untuk seluruh mahasiswa dengan penuh pengabdian, kesabaran dan keikhlasan karena Allah SWT.

Pengembangan STIT Jembrana, sebagaimana usulan dari masyarakat dan mahasiswa agar kedepan bisa menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Karena itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Ketua BPPPT NU dan mendukung usulan tersebut.

Disamping itu juga sudah mengusulkan pada kepada Kementerian Agama RI, dan berharap mudah-mudahan usulan diterima sehingga STIT menjadi Perguruan Tinggi Negeri.

Sekretaris Kopertais IV Kementerian Agama Muhammad Yunus Abu Bakar selaku koordinator perguruan tinggi yang mewilayahi empat provinsi, termasuk Provinsi Bali mengucapkan selamat kepada para wisudawan STIT Jembrana.

Diharapkan, para wisudawan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. “Kemenag sudah me-launching yang mau S2 dan S3, akan diberi beasiswa.

(wisudawan) yang muda-muda dibawah 25 jangan cepat-cepat nikah, teruskan S2 dan jenjang lebih tinggi lagi. Jangan diakhiri,” terangnya.

Meski sampai saat ini belum jelas kapan STIT menjadi PTN, kata Yunus, STIT Jembrana harus tetap berkembang.

Menurutnya, dalam menegerikan perguruan tinggi, ada dua kemungkinan, yakni menegerikan lembaga pendidikan yang ada atau membuat lembaga baru.

”Memang ada pembicaraan untuk menegerikan di dua tempat, pilihannya ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali,” bebernya.

Diharapkan, sambil menunggu keputusan menjadi negeri, STIT Jembrana menambah dua program studi.

Dari awalnya STIT Jembrana menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) atau naik lagi menjadi Institut Agama Islam (IAI) sehingga lebih luas cakupannya.

Namun, untuk menjadi IAI diperlukan 4 program studi di tiga fakultas berbeda. Akan lebih baik lagi jika nantinya bisa menjadi universitas.

“Berharap dua tahun ini sambil berdoa, STIT Jembrana segera menambah program studi lagi,” pungkasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/