29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:24 AM WIB

Retribusi Parkir Ditarget Rp 2,4 Miliar, Kantong Parkir Justru Turun

SINGARAJA – Pendapatan daerah dari sektor retribusi parkir pada tahun 2020 ini, ditargetkan mencapai Rp 2,4 miliar.

Target tersebut naik tipis, jika dibandingkan target tahun 2019 lalu yang sebesar Rp 2,3 miliar. Peningkatan target itu diberikan, saat keberadaan kantong parkir di Buleleng mengalami penurunan.

Dari 14 titik parkir khusus yang semula dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, kini berkurang menjadi 12 titik saja. Sebanyak dua titik diantaranya kini telah dilepas dengan berbagai alasan.

Titik parkir khusus di RSUD Buleleng misalnya. Kini kantong parkir dikelola oleh RSUD Buleleng, karena statusnya sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Sehingga seluruh pelayanan yang berada di areal rumah sakit, termasuk layanan parkir, harus dikelola BLUD.

Titik parkir lainnya adalah Pasar Banyuasri. Tadinya titik parkir ini juga dikelola Dishub Buleleng. Namun karena ada relokasi pasar dan proses pembangunan, maka Dishub Buleleng tidak melakukan pemungutan parkir di sana.

“Kami belum hitung potensi loss-nya seberapa besar. Jelas akan berdampak, karena di sana parkir khusus. Potensinya besar.

Kami akan upayakan langkah intensifikasi di kantong-kantong parkir lainnya,” kata Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan AP kemarin.

Lebih lanjut Gede Gunawan mengatakan, Dishub Buleleng telah melakukan penyegaran pada 264 orang juru parkir, yang bekerjasama dengan pemerintah.

Para juru parkir itu diminta melakukan langkah-langkah intensifikasi, sehingga pendapatan daerah bisa diraih dengan maksimal.

“Potensi-potensi yang ada, pasti kami optimalkan. Baik itu di parkir tepi jalan umum, maupun di titik parkir khusus. Nanti kita lihat seperti apa realisasi kedepannya seperti apa,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, realisasi pendapatan dari sektor retribusi parkir di Buleleng mencapai Rp 2,329 miliar dari target Rp 2,3 miliar.

Dari retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi yang diperoleh mencapai Rp 1,32 miliar, sementara untuk retribusi parkir khusus mencapai Rp 1,006 miliar. 

SINGARAJA – Pendapatan daerah dari sektor retribusi parkir pada tahun 2020 ini, ditargetkan mencapai Rp 2,4 miliar.

Target tersebut naik tipis, jika dibandingkan target tahun 2019 lalu yang sebesar Rp 2,3 miliar. Peningkatan target itu diberikan, saat keberadaan kantong parkir di Buleleng mengalami penurunan.

Dari 14 titik parkir khusus yang semula dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, kini berkurang menjadi 12 titik saja. Sebanyak dua titik diantaranya kini telah dilepas dengan berbagai alasan.

Titik parkir khusus di RSUD Buleleng misalnya. Kini kantong parkir dikelola oleh RSUD Buleleng, karena statusnya sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Sehingga seluruh pelayanan yang berada di areal rumah sakit, termasuk layanan parkir, harus dikelola BLUD.

Titik parkir lainnya adalah Pasar Banyuasri. Tadinya titik parkir ini juga dikelola Dishub Buleleng. Namun karena ada relokasi pasar dan proses pembangunan, maka Dishub Buleleng tidak melakukan pemungutan parkir di sana.

“Kami belum hitung potensi loss-nya seberapa besar. Jelas akan berdampak, karena di sana parkir khusus. Potensinya besar.

Kami akan upayakan langkah intensifikasi di kantong-kantong parkir lainnya,” kata Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan AP kemarin.

Lebih lanjut Gede Gunawan mengatakan, Dishub Buleleng telah melakukan penyegaran pada 264 orang juru parkir, yang bekerjasama dengan pemerintah.

Para juru parkir itu diminta melakukan langkah-langkah intensifikasi, sehingga pendapatan daerah bisa diraih dengan maksimal.

“Potensi-potensi yang ada, pasti kami optimalkan. Baik itu di parkir tepi jalan umum, maupun di titik parkir khusus. Nanti kita lihat seperti apa realisasi kedepannya seperti apa,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, realisasi pendapatan dari sektor retribusi parkir di Buleleng mencapai Rp 2,329 miliar dari target Rp 2,3 miliar.

Dari retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi yang diperoleh mencapai Rp 1,32 miliar, sementara untuk retribusi parkir khusus mencapai Rp 1,006 miliar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/