NEGARA – Kunjungan kerja Bupati Jembrana Nengah Tamba ke SMP Negeri 4 Mendoyo, saat membagikan paket sembako pada siswa kurang mampu dan penyerahan kartu identitas anak sempat menyinggung masalah sertifikat tanah sekolah.
Dalam kesempatan itu, bupati memastikan sertifikat sudah ada dan tinggal diambil. Bupati menyinggung masalah sertifikat tanah SMP Negeri 4 Mendoyo
karena sempat menjadi perdebatan saat debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Jembrana pada Pilkada 2020 lalu.
“Dulu waktu kita debat pasangan calon di tivi, masalah sertifikat,” terang Bupati Tamba. Menurut bupati, masalah sertifikat yang dipersoalkan pasangan calon lawan waktu itu, dipastikan sudah selesai.
Artinya, sertifikat tanah SMP Negeri 4 Mendoyo sudah bisa diambil di Kantor Bupati Jembrana, sehingga tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan.
“Astungkara, hari Senin boleh ambil ke kantor bupati. Sudah aman sudah clear,” tegas Bupati Tamba. Bupati Tamba menyampaikan, prestasi SMP Negeri 4 Mendoyo harus dipertahankan dan harus lebih maju lagi.
Sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, bupati membolehkan sekolah tatap muka di sekolah agar siswa tidak jenuh sekolah daring. “Tapi atur yang ketat. Kasihan anak-anak depresi di rumah saja,” ungkapnya.
Pengaturan sekolah tatap muka tidak harus di dalam kelas, bisa dikelompokkan di halaman dengan jumlah terbatas.
Pembelajaran bisa dilakukan di taman untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Waktunya juga tidak penuh, cukup beberapa jam saja agar siswa bertemu dengan teman sekolahnya, karena siswa pasti rindu dengan teman sekolahnya dan berpakaian seragam sekolah.
“Guru juga bisa tahu perkembangan siswanya,” ujarnya. Selain ke SMP Negeri 4 Mendoyo, bupati didampingi pejabat di lingkungan pemerintahan kabupaten Jembrana mengunjungi SMP lain di Jembrana, baik negeri dan swasta.
Dalam kesempatan itu, membagikan paket sembako pada siswa kurang mampu dan kartu identitas anak.