NEGARA – Sembilan kepala keluarga (KK) warga Banjar Munduk Kendung, Desa Berangbang menjalani karantina mandiri sejak tiga orang warga terpapar Covid-19.
Pengawasan terhadap kepala keluarga yang menjalani karantina keluarga dilakukan oleh linmas dan pecalang.
Perbekel Berangbang I Gusti Putu Supradnyana menjelaskan, karantina keluarga yang dilakukan terhadap sembilan orang kepala keluarga di Banjar Munduk Kendung, karena terdapat kasus positif Covid-19, dua orang diantaranya ibu dan anak.
“Karantina mandiri hanya pada kelaurga yang positif,” ujar Supradnyana. Karena sembilan kepala keluarga dengan 36 jiwa tersebut harus karantina mandiri, kebutuhan hidup sehari-hari sudah dibantu dengan bahan pokok.
Bantuan selanjutnya masih akan melihat situasi dan kondisi dari kepala keluarga yang karantina mandiri. Jadi, masih belum tentu harus 14 hari karantina mandiri.
“Kami sudah koordinasi dengan tim kesehatan dan gugus tugas kabupaten, saat ini pola penanganan beda dengan sebelumnya. Tidak ada rapid test terhadap warga dan karantina 14 hari, sekarang melihat situasi dan kondisi,” ungkapnya.
Mengenai pengawasan terhadap keluarga yang melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing, pecalang dan linmas sudah berjaga mengawasi.
Tapi, tanpa pengawasan pun, keluarga yang menjalankan karantina mandiri sudah disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Aktivitas warga Banjar Munduk Kendung, beraktivitas seperti biasa. Tetapi harus menjalankan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran virus.
Pecalang, linmas dan pamong desa melakukan pengawasan terhadap kedisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan.
“Tidak sampai melakukan penutupan askes jalan dan pemeriksaan lalu lintas warga. Warga lain sudah kami imbau untuk tetap disiplin menjalakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Seperti diketahui, tiga orang warga Banjar Munduk Kendung, Desa Berangbang, terkonfirmasi positif Covid-19. T
iga warga tersebut, dua diantaranya ibu dan anaknya yang masih berumur 3 tahun, hasil pelacakan kontak dari pasien positif Covid-19 asal Kelurahan Baler Bale Agung yang meninggal di RSUP Sanglah.