33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:02 PM WIB

Mesin Hemodialisis Terbatas, Banyak Pasien RS Klungkung Tak Terlayani

SEMARAPURA – RSUD Klungkung saat ini baru memiliki sebanyak 13 unit mesin hemodialisis (HD) atau yang lebih dikenal dengan istilah cuci darah.

Dengan kondisi seperti itu, RSUD Klungkung tidak mampu melayani seluruh pasien yang membutuhkan layanan cuci darah di Kabupaten Klungkung hingga saat ini.

Akibatnya sejumlah pasien di Klungkung yang membutuhkan layanan cuci darah akhirnya dilayani di rumah sakit lain di Bali.

Kasubag Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiyasa mengungkapkan, RSUD Klungkung saat ini memiliki sebanyak 13 unit mesin HD.

Untuk satu pasien, membutuhkan waktu 6 jam mulai dari persiapan hingga tindakan. “Setiap pasien cuci darah reguler, rata-rata melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu,” terangnya.

Dengan jumlah mesin dan waktu yang dibutuhkan untuk proses cuci darah tersebut, diungkapkannya, RSUD Klungkung hanya bisa melayani sebanyak 79 pasien cuci darah reguler selama kurun waktu dua minggu.

Sementara jumlah pasien cuci darah yang ada di Klungkung lebih banyak dari pada itu. “Jika ada pasien yang mendaftar namun tidak mendapat slot,

kami berusaha membantu menghubungi unit HD lain terdekat supaya tidak ada pasien yang tercecer tidak mendapatkan layanan HD.

Pada saat ada slot reguler yang kosong, maka pasien tersebut akan dihubungi dua kali sesuai daftar antrean bergilir,” katanya.

Untuk meningkatkan pelayanan, diungkapkannya, RSUD Klungkung saat ini sedang melakukan pengadaan 29 unit mesin HD.

Dengan adanya tambahan mesin HD tersebut, menurutnya, RSUD Klungkung bisa melayani sebanyak 174 pasien reguler lainnya.

“Itu di luar pasien cito dan elektif. Untuk jumlah pasti pasien HD yang dilayani di luar RSUD Klungkung belum bisa kami pastikan karena ada yang saat kami hubungi, tidak menjawab telepon, ada juga yang telah meninggal dunia,” tandasnya. 

SEMARAPURA – RSUD Klungkung saat ini baru memiliki sebanyak 13 unit mesin hemodialisis (HD) atau yang lebih dikenal dengan istilah cuci darah.

Dengan kondisi seperti itu, RSUD Klungkung tidak mampu melayani seluruh pasien yang membutuhkan layanan cuci darah di Kabupaten Klungkung hingga saat ini.

Akibatnya sejumlah pasien di Klungkung yang membutuhkan layanan cuci darah akhirnya dilayani di rumah sakit lain di Bali.

Kasubag Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiyasa mengungkapkan, RSUD Klungkung saat ini memiliki sebanyak 13 unit mesin HD.

Untuk satu pasien, membutuhkan waktu 6 jam mulai dari persiapan hingga tindakan. “Setiap pasien cuci darah reguler, rata-rata melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu,” terangnya.

Dengan jumlah mesin dan waktu yang dibutuhkan untuk proses cuci darah tersebut, diungkapkannya, RSUD Klungkung hanya bisa melayani sebanyak 79 pasien cuci darah reguler selama kurun waktu dua minggu.

Sementara jumlah pasien cuci darah yang ada di Klungkung lebih banyak dari pada itu. “Jika ada pasien yang mendaftar namun tidak mendapat slot,

kami berusaha membantu menghubungi unit HD lain terdekat supaya tidak ada pasien yang tercecer tidak mendapatkan layanan HD.

Pada saat ada slot reguler yang kosong, maka pasien tersebut akan dihubungi dua kali sesuai daftar antrean bergilir,” katanya.

Untuk meningkatkan pelayanan, diungkapkannya, RSUD Klungkung saat ini sedang melakukan pengadaan 29 unit mesin HD.

Dengan adanya tambahan mesin HD tersebut, menurutnya, RSUD Klungkung bisa melayani sebanyak 174 pasien reguler lainnya.

“Itu di luar pasien cito dan elektif. Untuk jumlah pasti pasien HD yang dilayani di luar RSUD Klungkung belum bisa kami pastikan karena ada yang saat kami hubungi, tidak menjawab telepon, ada juga yang telah meninggal dunia,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/