29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:35 AM WIB

Toko Milik Mantan Anggota Dewan Terbakar, Begini Kesaksian Korban…

SINGARAJA – Toko bangunan Wijaya Murti milik Gede Ton Hitler, anggota DPRD Buleleng periode 2009-2014, ludes dilahap api.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Toko yang terletak di Jalan Laksamana Timur, Kelurahan Banyuasri itu, diduga terbakar sekitar pukul 19.30 malam.

Kepulan asap membubung dari bangunan yang ada di sebelah timur toko. Api pun dengan cepat muncul, hingga meludeskan bangunan.

Salah seorang saksi mata, Putu Toni Sianto mengatakan, saat kejadian ia sedang berada di lantai 3 bengkel Laksamana Motor.

Bengkel itu terletak persis di seberang toko Wijaya Murti. Saat sedang santai menonton televisi, ia mendengar suara gaduh dari arah jalan raya.

“Saya kira ada kecelakaan. Pas saya lihat ke utara, ternyata sudah ada asap tebal. Saya langsung pindahkan mobil,

karena pas parkir di depan toko bangunan itu. Begitu pindahkan mobil, apinya sudah langsung besar,” kata Toni.

Pemilik toko, Ton Hitler mengaku baru mengetahui tokonya terbakar sekitar pukul 20.00 malam. Ia pun bergegas menuju toko bersama istrinya, Made Sudiani.

Saat sampai di toko, ia sempat berusaha membuka pintu rolling door. Namun upaya itu urung ia lakukan, karena pintu sangat panas saat dipegang.

Tak lama kemudian, ia mendapati api sudah membubung di atap toko. Istrinya yang melihat kejadian itu, sempat jatuh pingsan. Sehingga harus diungsikan ke rumah warga.

Menurut Ton, bangunan yang terbakar itu berisi berbagai macam bahan bangunan. Mulai dari cat tembok, thinner, pipa paralon, dan berbagai kebutuhan rumah lainnya.

“Sama sekali tidak menyangka seperti ini. Padahal seperti biasa saja. Jam setengah 5 sore tutup. Sebelum tutup sekitar jam 4 sore itu sembahyang biasa,” kata Ton yang juga Mantan Ketua Fraksi Karya Peduli Bangsa DPRD Buleleng itu.

Kebakaran itu membuat Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng mengerahkan kekuatan penuh. Total ada 4 unit mobil pemadam kebakaran dan 30 orang personel yang dikerahkan untuk memadamkan api.

Butuh sedikitnya 45.000 liter air dalam proses pemadaman. Api akhirnya berhasil dijinakkan pada pukul 22.00 malam.

“Kami prioritaskan pemblokiran api dulu. Sebab di sekitarnya ada banyak pemukiman. Setelah 1,5 jam api berhasil kami padamkan,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena.

Sementara itu Kapolsek Kota Singaraja AKP IGN Yudistira mengatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian, guna mengetahui penyebab pasti kebakaran di toko tersebut.

“Kalau keterangan pemilik toko, memang dia sempat sembahyang sebelum tokonya tutup. Itu sekitar jam 4 sore.

Memang sehari dua kali, yang bersangkutan selalu sembahyang di tokonya. Apakah memang itu penyebabnya, belum bisa kami simpulkan.

Kami akan cross check lagi keterangan saksi dan fakta-fakta yang kami temukan di tempat kejadian,” kata Yudistra. 

SINGARAJA – Toko bangunan Wijaya Murti milik Gede Ton Hitler, anggota DPRD Buleleng periode 2009-2014, ludes dilahap api.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Toko yang terletak di Jalan Laksamana Timur, Kelurahan Banyuasri itu, diduga terbakar sekitar pukul 19.30 malam.

Kepulan asap membubung dari bangunan yang ada di sebelah timur toko. Api pun dengan cepat muncul, hingga meludeskan bangunan.

Salah seorang saksi mata, Putu Toni Sianto mengatakan, saat kejadian ia sedang berada di lantai 3 bengkel Laksamana Motor.

Bengkel itu terletak persis di seberang toko Wijaya Murti. Saat sedang santai menonton televisi, ia mendengar suara gaduh dari arah jalan raya.

“Saya kira ada kecelakaan. Pas saya lihat ke utara, ternyata sudah ada asap tebal. Saya langsung pindahkan mobil,

karena pas parkir di depan toko bangunan itu. Begitu pindahkan mobil, apinya sudah langsung besar,” kata Toni.

Pemilik toko, Ton Hitler mengaku baru mengetahui tokonya terbakar sekitar pukul 20.00 malam. Ia pun bergegas menuju toko bersama istrinya, Made Sudiani.

Saat sampai di toko, ia sempat berusaha membuka pintu rolling door. Namun upaya itu urung ia lakukan, karena pintu sangat panas saat dipegang.

Tak lama kemudian, ia mendapati api sudah membubung di atap toko. Istrinya yang melihat kejadian itu, sempat jatuh pingsan. Sehingga harus diungsikan ke rumah warga.

Menurut Ton, bangunan yang terbakar itu berisi berbagai macam bahan bangunan. Mulai dari cat tembok, thinner, pipa paralon, dan berbagai kebutuhan rumah lainnya.

“Sama sekali tidak menyangka seperti ini. Padahal seperti biasa saja. Jam setengah 5 sore tutup. Sebelum tutup sekitar jam 4 sore itu sembahyang biasa,” kata Ton yang juga Mantan Ketua Fraksi Karya Peduli Bangsa DPRD Buleleng itu.

Kebakaran itu membuat Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng mengerahkan kekuatan penuh. Total ada 4 unit mobil pemadam kebakaran dan 30 orang personel yang dikerahkan untuk memadamkan api.

Butuh sedikitnya 45.000 liter air dalam proses pemadaman. Api akhirnya berhasil dijinakkan pada pukul 22.00 malam.

“Kami prioritaskan pemblokiran api dulu. Sebab di sekitarnya ada banyak pemukiman. Setelah 1,5 jam api berhasil kami padamkan,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena.

Sementara itu Kapolsek Kota Singaraja AKP IGN Yudistira mengatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian, guna mengetahui penyebab pasti kebakaran di toko tersebut.

“Kalau keterangan pemilik toko, memang dia sempat sembahyang sebelum tokonya tutup. Itu sekitar jam 4 sore.

Memang sehari dua kali, yang bersangkutan selalu sembahyang di tokonya. Apakah memang itu penyebabnya, belum bisa kami simpulkan.

Kami akan cross check lagi keterangan saksi dan fakta-fakta yang kami temukan di tempat kejadian,” kata Yudistra. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/