29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:19 AM WIB

Lahir Tanpa Anus dan Kelopak Mata, Bayi Aprilia Butuh Operasi Lanjutan

SEMARAPURA – Setiap orang tua menginginkan anaknya terlahir sehat dan normal. Begitu juga dengan Wayan Aprilia Gina Setianingsih, balita 9 bulan yang ingin lahir dengan kondisi fisik yang normal dan sehat.

Sayang, Aprilia yang terlahir dalam keluarga kurang mampu harus mendapat beberapa tindakan medis seperti operasi di bagian perut lantaran terlahir tanpa anus.

Tidak hanya itu, ia juga terlahir tanpa kelopak mata kanan sehingga membuatnya harus rutin melakukan kontrol ke RS Sanglah.

Anak pasangan suami istri, I Wayan Pejang, 46 dan Nengah Sureti, 36 asal Banjar Kebon, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan yang tinggal

di Banjar Tengah, Desa Gunaksa ini tampak terlihat gelisah saat Jawa Pos Radar Bali mengunjungi rumahnya kemarin pagi (10/1).

Menurut Sureti, anaknya memang sejak lahir sangat rewel. Saking rewelnya, dia tidak pernah dapat tidur dengan nyenyak karena harus tidur dengan posisi duduk.

“Kalau ditidurkan di kasur, sering nangis. Jadi saya sering tidur dengan posisi duduk,” ungkap Sureti. Menurut Sureti, dia tidak tahu apa yang menyebabkan anak kelimanya itu terlahir tanpa anus dan kelopak mata kanan.

Sebab saat hamil, kondisi kandungannya dinyatakan sehat. Karena itu juga ia melahirkan anaknya tersebut di bidan terdekat secara normal.

Dia baru sadar saat anaknya lahir tanpa anus dan kelopak mata kanan. Karena itu, oleh bidan yang membantu persalinannya itu, anaknya dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut di RS Bintang.

“Dirawat baru satu hari kemudian dirujuk ke RS Sanglah. Dirawat 12 hari di RS Sanglah,” kata Sureti.

Di RS Sanglah, anak yang memiliki kulit putih bersih itu akhirnya harus menjalani operasi untuk pembuatan anus buatan sehingga makanan yang dicerna dapat dikeluarkan.

Saat ini, Aprilia mengeluarkan kotoran hasil pencernaannya melalui anus buatan yang berada di perut bagian kiri bawah.

“Kata dokternya, nanti akan dioperasi lagi biar bisa buang air besar lewat pantat. Di pantat anak saya sudah dibuatkan lubang anus dan nanti usus yang sekarang ada di luar itu akan dibawa

masuk sehingga bisa buang air besar lewat pantat. Saya tidak tahu kapan akan dioperasi lagi. Kalau sekarang tidak dikasih makan banyak-banyak. Makanannya juga harus lembut. Tidak mau ASI, maunya susu formula,” terangnya.

 

 

SEMARAPURA – Setiap orang tua menginginkan anaknya terlahir sehat dan normal. Begitu juga dengan Wayan Aprilia Gina Setianingsih, balita 9 bulan yang ingin lahir dengan kondisi fisik yang normal dan sehat.

Sayang, Aprilia yang terlahir dalam keluarga kurang mampu harus mendapat beberapa tindakan medis seperti operasi di bagian perut lantaran terlahir tanpa anus.

Tidak hanya itu, ia juga terlahir tanpa kelopak mata kanan sehingga membuatnya harus rutin melakukan kontrol ke RS Sanglah.

Anak pasangan suami istri, I Wayan Pejang, 46 dan Nengah Sureti, 36 asal Banjar Kebon, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan yang tinggal

di Banjar Tengah, Desa Gunaksa ini tampak terlihat gelisah saat Jawa Pos Radar Bali mengunjungi rumahnya kemarin pagi (10/1).

Menurut Sureti, anaknya memang sejak lahir sangat rewel. Saking rewelnya, dia tidak pernah dapat tidur dengan nyenyak karena harus tidur dengan posisi duduk.

“Kalau ditidurkan di kasur, sering nangis. Jadi saya sering tidur dengan posisi duduk,” ungkap Sureti. Menurut Sureti, dia tidak tahu apa yang menyebabkan anak kelimanya itu terlahir tanpa anus dan kelopak mata kanan.

Sebab saat hamil, kondisi kandungannya dinyatakan sehat. Karena itu juga ia melahirkan anaknya tersebut di bidan terdekat secara normal.

Dia baru sadar saat anaknya lahir tanpa anus dan kelopak mata kanan. Karena itu, oleh bidan yang membantu persalinannya itu, anaknya dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut di RS Bintang.

“Dirawat baru satu hari kemudian dirujuk ke RS Sanglah. Dirawat 12 hari di RS Sanglah,” kata Sureti.

Di RS Sanglah, anak yang memiliki kulit putih bersih itu akhirnya harus menjalani operasi untuk pembuatan anus buatan sehingga makanan yang dicerna dapat dikeluarkan.

Saat ini, Aprilia mengeluarkan kotoran hasil pencernaannya melalui anus buatan yang berada di perut bagian kiri bawah.

“Kata dokternya, nanti akan dioperasi lagi biar bisa buang air besar lewat pantat. Di pantat anak saya sudah dibuatkan lubang anus dan nanti usus yang sekarang ada di luar itu akan dibawa

masuk sehingga bisa buang air besar lewat pantat. Saya tidak tahu kapan akan dioperasi lagi. Kalau sekarang tidak dikasih makan banyak-banyak. Makanannya juga harus lembut. Tidak mau ASI, maunya susu formula,” terangnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/