AMLAPURA – Status Gunung Agung akhirnya diturunkan dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga). Selain itu, secara bersamaan radius zona bahaya dipersempit menjadi 4 km dari awalnya 6 km.
Menurut Kepala PVMBG Kasbani, penurunan status Gunung Agung tidak dilakukan secara tiba-tiba. PVMB melakukan pemantauan dan evaluasi yang menyeluruh.
“Yang perlu diwaspadai sekarang adalah potensi lahar hujan yang bisa terjadi kapan saja. Terutama usai terjadi hujan lebat,” ujar Kasbani kemarin.
Kasbani menambahkan, meski status diturunkan karena aktivitas menurun, namun volume magma di kawah Gunung Agung masih sama seperti dulu. Yakni, 20 juta meter kubik/
“Tidak ada penambahan sejak 1 bulan lalu,” bebernya. Sebelumnya, Kepala Sub Mitigasi dan Bencana PVMBG Gede Suantika mengatakan, aktivitas Gunung Agung menurun signifikan.
Baik dari sisi kegempaan, deformasi, bentuk, serta komponen gas yang keluar dari perut Gunung Agung.
Dari hasil analisa minggu ini, komponen yang dijadikan parameter menurun. Seperti kegempaan yang biasanya perhari capai 50 kali, kini hanya 7 kali.
Kadang tak terjadi sama sekali. Begitu juga dengan gas SO2, CO2, dan H2S volumenya turun drastis. Dilihat dari deformasi, bentuk gunung mengempes.
Ini dikarenakan sepertiga lava dan material sudah keluar. Jumlah magma di perut Gunung Agung dalam kubik ada sekitar 1 jutaan. Sedangkan lava yang berada dipermukaan kawah jumlah masih sekitar 20 jutaan.
“Kalau kegempaan menurun otomatis geteran berkurang. Jadi, ini menandakan bahwa Gunung Agung menuju tahap normal Suplai magma ke permukaan juga masih kecil,” papar Suantika.