28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:43 AM WIB

Siap Tangani Pasien Suspect Corona, RS Buleleng Belum Siap APD

SINGARAJA – Manajemen di RSUD Buleleng kemarin (10/3) melakukan simulasi penanganan pasien corona covid-19.

Simulasi itu dilakukan guna memastikan kesiapan RSUD Buleleng menangani pasien, apabila ditemukan pasien yang diduga terjangkit virus corona covid-19.

Dalam simulasi tersebut, petugas medis melakukan pola penanganan yang ketat. Mulai dari pengawasan di ruang isolasi, pengambilan hasil rontgen, perawatan di ruang isolasi, hingga pengambilan sampel swap tenggorokan.

Simulasi itu sengaja baru dilakukan kemarin. Setelah RSUD Buleleng mengirim seorang dokter spesialis paru dan seorang petugas laboratorium, mengikuti pelatihan penanganan corona covid-19 di Jakarta.

Pelatihan itu dilakukan pekan lalu. Setelah dilakukan pelatihan, dokter dan petugas laboratorium yang dikirim, melakukan sosialisasi prosedur penanganan.

Setelah siap, baru dilakukan simulasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam penanganan.

“Setelah simulasi ini, kami menjadi lebih siap dan lebih siaga terhadap pasien yang terinfeksi virus corona covid-19.

Kami sudah uji kesiapannya, dan kami nyatakan bahwa RSUD Buleleng sudah siap menangani,” kata Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana.

Menurut Wiartana, ada sejumlah prosedur yang harus ditaati tim medis. Salah satunya hasil observasi medis.

Apabila dari hasil rontgen dinyatakan negatif radang paru, maka pasien itu tidak akan dirawat di ruang isolasi sebagaimana pasien covid-19.

“Itu kan baru suspect namanya. Kalau hasil rontgennya negatif, tidak ada radang paru, ya dipulangkan. Nanti akan dipantau oleh petugas puskesmas selama dua minggu, dan dicek suhunya secara berkala,” kata Wiartana.

Sayangnya hingga kini RSUD Buleleng masih belum siap dengan ketersediaan alat pelindung diri (APD). Rumah sakit tak kunjung menerima kiriman APD.

Padahal kebutuhan APD itu cukup penting dan vital. Apabila ada pasien dengan status positif corona, maka tim medis membutuhkan 10 set pakaian APD dalam sehari.

“Kami sudah pesan dari beberapa minggu yang lalu. Tapi sampai sekarang belum datang. Kami sudah cek ke distributor,

memang persediaannya terbatas. Makanya kami kejar terus. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah dikirim,” tukasnya.

Hingga kini, RSUD Buleleng sudah siap dengan 10 tempat tidur untuk pasien dengan yang terjangkit corona covid-19.

Ruang perawatan akan dipusatkan di Ruang Lely RSUD Buleleng. Mengingat ruang tersebut sejak awal sudah disiapkan untuk pasien dengan keluhan infeksi. 

SINGARAJA – Manajemen di RSUD Buleleng kemarin (10/3) melakukan simulasi penanganan pasien corona covid-19.

Simulasi itu dilakukan guna memastikan kesiapan RSUD Buleleng menangani pasien, apabila ditemukan pasien yang diduga terjangkit virus corona covid-19.

Dalam simulasi tersebut, petugas medis melakukan pola penanganan yang ketat. Mulai dari pengawasan di ruang isolasi, pengambilan hasil rontgen, perawatan di ruang isolasi, hingga pengambilan sampel swap tenggorokan.

Simulasi itu sengaja baru dilakukan kemarin. Setelah RSUD Buleleng mengirim seorang dokter spesialis paru dan seorang petugas laboratorium, mengikuti pelatihan penanganan corona covid-19 di Jakarta.

Pelatihan itu dilakukan pekan lalu. Setelah dilakukan pelatihan, dokter dan petugas laboratorium yang dikirim, melakukan sosialisasi prosedur penanganan.

Setelah siap, baru dilakukan simulasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam penanganan.

“Setelah simulasi ini, kami menjadi lebih siap dan lebih siaga terhadap pasien yang terinfeksi virus corona covid-19.

Kami sudah uji kesiapannya, dan kami nyatakan bahwa RSUD Buleleng sudah siap menangani,” kata Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana.

Menurut Wiartana, ada sejumlah prosedur yang harus ditaati tim medis. Salah satunya hasil observasi medis.

Apabila dari hasil rontgen dinyatakan negatif radang paru, maka pasien itu tidak akan dirawat di ruang isolasi sebagaimana pasien covid-19.

“Itu kan baru suspect namanya. Kalau hasil rontgennya negatif, tidak ada radang paru, ya dipulangkan. Nanti akan dipantau oleh petugas puskesmas selama dua minggu, dan dicek suhunya secara berkala,” kata Wiartana.

Sayangnya hingga kini RSUD Buleleng masih belum siap dengan ketersediaan alat pelindung diri (APD). Rumah sakit tak kunjung menerima kiriman APD.

Padahal kebutuhan APD itu cukup penting dan vital. Apabila ada pasien dengan status positif corona, maka tim medis membutuhkan 10 set pakaian APD dalam sehari.

“Kami sudah pesan dari beberapa minggu yang lalu. Tapi sampai sekarang belum datang. Kami sudah cek ke distributor,

memang persediaannya terbatas. Makanya kami kejar terus. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah dikirim,” tukasnya.

Hingga kini, RSUD Buleleng sudah siap dengan 10 tempat tidur untuk pasien dengan yang terjangkit corona covid-19.

Ruang perawatan akan dipusatkan di Ruang Lely RSUD Buleleng. Mengingat ruang tersebut sejak awal sudah disiapkan untuk pasien dengan keluhan infeksi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/