NEGARA – Pemerintah pusat mengizinkan daerah yang masuk zona kuning melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Namun, sekolah di Jembrana belum menjalankan proses pembelajaran tatap muka di sekolah meski masuk zona hijau.
Pihak sekolah menunggu keputusan dari pemerintah kabupaten dan provinsi mengenai pembelajaran tatap muka ini.
Karena itu, Senin kemarin sejumlah sekolah masih meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, baik tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sekolah memilih tetap melanjutkan belajar dari rumah karena belum menerima surat resmi dari pemerintah kabupaten dan provinsi untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Yang jelas, saat nanti diberlakukan belajar mengajar tatap muka di sekolah, sejumlah sekolah sudah siap untuk menjalakan.
Karena sekolah sudah siap menjalankan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Seperti yang dilakukan SD Negeri 3 Pendem sudah menyiapkan sarana dan prasarananya sesuai daftar periksa jadi protokol kesehatan.
“Sudah kami siapkan untuk nantinya akan dilaksanakan tatap muka. Tapi, untuk saat ini tatap muka belum, kami masih menunggu instruksi dinas dan pernyataan dari orang tua,” ujar Ni Luh Putu Yus Ani, Kepala SDN 3 Pendem.
Senada diungkapkan Kepala SMAN 2 Negara Wayan Sudiarta. Sudiarta mengatakan, sudah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan, jika sistem pembelajaran tatap muka dilaksanakan
“Kami belum melaksanakan pembelajaran tatap muka karena masih menunggu instruksi dari dinas,” jelasnya.
Terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Jembrana I Nyoman Wenten mengakui hingga saat ini belum memberlakukan sistem pembelajaran tatap muka meski sudah masuk kategori daerah zona kuning.
Pihaknya masih perlu melakukan verifikasi pemenuhan daftar periksa protokol kesehatan selama tiga hari ke depan.
Sejak kemarin, pihaknya mulai melakukan verifikasi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan sekolah di Jembrana jika sistem pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
Pihaknya juga akan meminta tanggapan orang tua siswa terkait pembelajaran tatap muka. Karena di tengah pandemi ini sekolah harus tetap mengedepankan keselamatan serta kesehatan peserta didik, tenaga pendidik dan orang tuanya.
“Monitoring hari pertama karena prosesnya masih berlangsung kami mempersilahkan dulu pengawas sekolah untuk bekerja
untuk nantinya memperoleh skor terhadap kesiapan dari sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan,” kata Nyoman Wenten.
Menurutnya, bagi yang sudah siap dan sangat siap, pihaknya akan mintakan izin kepada bupati untuk melaksanakan tatap muka secara terbatas.
“Bagi yang cukup siap dan tidak siap kami akan rekomendasikan dulu untuk memenuhi dulu pemenuhan daftar pemeriksaannya sehingga dinyatakan siap untuk dimohonkan ijin melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas,” bebernya.
Dengan adanya verifikasi pemenuhan daftar protokol kesehatan ini, dinas pendidikan Jembrana nantinya hanya akan memberikan
izin bagi sekolah yang betul-betul siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka namun tetap dengan mengindahkan protokol kesehatan.
Sedangkan bagi sekolah yang belum siap, tetap menyarankan sekolah tersebut untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh.