29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 19:59 PM WIB

Setelah Kantor & Kampus, Perbankan Jadi Klaster Baru Covid di Buleleng

SINGARAJA – Klaster penularan di kawasan perkantoran kian nyata. Setelah perkantoran dan kampus, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengumumkan ada klaster penularan baru di Buleleng.

Kali ini klaster itu berasal dari areal perbankan. Hal itu diungkapkan Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers kemarin.

Suyasa mengatakan klaster itu muncul dari salah satu bank BUMN yang ada di Singaraja. Dari catatan gugus tugas, pekan lalu ada 8 orang staf yang terkonfirmasi positif.

Sepekan berlalu, klaster itu meluas hingga ke keluarga. Sehingga total ada 32 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif.

“Perkantoran yang melakukan layanan publik, pasti berpotensi tinggi (menjadi klaster). Karena sekarang itu klasternya perkantoran. Jadi siapa pun bisa berinteraksi, karena ada pelayanan publik di sana,” kata Suyasa.

Apakah akan dilakukan penutupan? Suyasa mengaku menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan bank yang bersangkutan.

Sebab bank sangat erat kaitannya dengan aktifitas ekonomi. Penutupan instansi perbankan, justru dikhawatirkan berdampak pada kondisi perekonomian di dalam daerah.

“Masalah penutupan, kami serahkan pada manajemen di sana tentang pelayanan. Entah dengan pembagian shift atau work from home.

Karena bank nggak mungkin menutup kantor. Kalau ada orang mau transaksi, bagimana caranya,” imbuhnya.

SINGARAJA – Klaster penularan di kawasan perkantoran kian nyata. Setelah perkantoran dan kampus, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengumumkan ada klaster penularan baru di Buleleng.

Kali ini klaster itu berasal dari areal perbankan. Hal itu diungkapkan Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers kemarin.

Suyasa mengatakan klaster itu muncul dari salah satu bank BUMN yang ada di Singaraja. Dari catatan gugus tugas, pekan lalu ada 8 orang staf yang terkonfirmasi positif.

Sepekan berlalu, klaster itu meluas hingga ke keluarga. Sehingga total ada 32 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif.

“Perkantoran yang melakukan layanan publik, pasti berpotensi tinggi (menjadi klaster). Karena sekarang itu klasternya perkantoran. Jadi siapa pun bisa berinteraksi, karena ada pelayanan publik di sana,” kata Suyasa.

Apakah akan dilakukan penutupan? Suyasa mengaku menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan bank yang bersangkutan.

Sebab bank sangat erat kaitannya dengan aktifitas ekonomi. Penutupan instansi perbankan, justru dikhawatirkan berdampak pada kondisi perekonomian di dalam daerah.

“Masalah penutupan, kami serahkan pada manajemen di sana tentang pelayanan. Entah dengan pembagian shift atau work from home.

Karena bank nggak mungkin menutup kantor. Kalau ada orang mau transaksi, bagimana caranya,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/