25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:45 AM WIB

Good…Aktivitas Vulkanik Tinggi, Masyarakat Sudah Terbiasa Ada Erupsi

AMLAPURA – Aktivitas vulkanik Gunung Agung Karangasem masih terus berlangsung. Hari Minggu kemarin (10/12) Gunung Agung masih mengeluarkan 10 kali embusan vulkanik.

Selain itu juga sempat terjadi gempa low frequency  sebanyak dua kali. Gempa tremor juga masih terus terjadi.

Dengan amplitude 1-24 mm, gempa tremor sempat terjadi selama 1,5 jam, dari pukul 15.10 sampai 16.40.

“Tremor masih terus terjadi menandakan kalau aktivitas masih tinggi,” ujar  tim Pemantau Gunung Api Agung Anwar Sidiq.

Di lain sisi, warga Karangasem relatif lebih tenang meski Gunung Agung tetap berstatus Awas. Mereka tampaknya sudah terbiasa dengan kondisi erupsi tersebut.

Bahkan, meski sempat terjadi hujan abu, banjir lahar hujan namun warga tidak sampai panik. Beberapa yang berada di dalam radius bahaya memang sudah mengungsi.

Sebagian ada juga yang pulang sesekali. “Kami  waspada saja. Tapi untuk mengungsi di Subagan tampaknya belum waktunya,” ujar Ni Made Suriasih, 36.

Bahkan saat letusan freatik 25 November lalu dia mengaku masih membuka warung. Masyarakat lebih tenang karena sekarang ini banyak akses informasi yang mereka bisa dengar dan dapatkan.

Di antaranya melalui Orari dan Pasubaya Gunung Agung. Ibu ibu kali ini banyak yang memilih mendengarkan sarana komunikasi handy talkie (HT) yang melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik  Gunung Agung.

Hal ini menurut Deputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Wijaya, sebagai hal yang positif. Karena masyarakat dalam kondisi siap namun tidak panik.

AMLAPURA – Aktivitas vulkanik Gunung Agung Karangasem masih terus berlangsung. Hari Minggu kemarin (10/12) Gunung Agung masih mengeluarkan 10 kali embusan vulkanik.

Selain itu juga sempat terjadi gempa low frequency  sebanyak dua kali. Gempa tremor juga masih terus terjadi.

Dengan amplitude 1-24 mm, gempa tremor sempat terjadi selama 1,5 jam, dari pukul 15.10 sampai 16.40.

“Tremor masih terus terjadi menandakan kalau aktivitas masih tinggi,” ujar  tim Pemantau Gunung Api Agung Anwar Sidiq.

Di lain sisi, warga Karangasem relatif lebih tenang meski Gunung Agung tetap berstatus Awas. Mereka tampaknya sudah terbiasa dengan kondisi erupsi tersebut.

Bahkan, meski sempat terjadi hujan abu, banjir lahar hujan namun warga tidak sampai panik. Beberapa yang berada di dalam radius bahaya memang sudah mengungsi.

Sebagian ada juga yang pulang sesekali. “Kami  waspada saja. Tapi untuk mengungsi di Subagan tampaknya belum waktunya,” ujar Ni Made Suriasih, 36.

Bahkan saat letusan freatik 25 November lalu dia mengaku masih membuka warung. Masyarakat lebih tenang karena sekarang ini banyak akses informasi yang mereka bisa dengar dan dapatkan.

Di antaranya melalui Orari dan Pasubaya Gunung Agung. Ibu ibu kali ini banyak yang memilih mendengarkan sarana komunikasi handy talkie (HT) yang melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik  Gunung Agung.

Hal ini menurut Deputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Wijaya, sebagai hal yang positif. Karena masyarakat dalam kondisi siap namun tidak panik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/