27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:16 AM WIB

100 KK Miskin Klungkung Panen Perdana Sayur Pakcoy Hidroponik

SEMARAPURA – Seratus kepala keluarga (KK) kurang mampu Kabupaten Klungkung akhirnya bisa merasakan hasil panen sayuran pakcoy atau sawi sendok. Sayur itu bisa mereka panen di rumah masing-masing setelah satu bulan lamanya mengikuti pelatihan pertanian hidroponik. 

Hanya saja hasil panen dirasakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga diharapkan luasan media tanam dapat diperluas.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang berkesempatan ikut memanen sayur-sayuran yang ditanam salah satu keluarga kurang mampu, Wayan Merta, 36, di Dusun Takedan, Desa Selat, Klungkung, Kamis (10/12) mengungkapkan, sudah satu bulan lamanya sebanyak 100 keluarga kurang mampu di Kabupaten Klungkung berkesempatan mendapat bantuan dan pelatihan pertanian hidroponik. Adapun mereka kini sudah bisa memanen sayur pakcoy yang mereka tanam. 

“Hasil panennya bagus sekali,” ujarnya.

Dengan luasan media tanam satu kali tiga meter dan 60 lubang tanam, sayur yang bisa dipanen masing-masing KK yang mendapat bantuan dan pelatihan hidroponik tersebut, yakni berkisar 14 kilogram. Untuk saat ini, harga pakcoy berkisar Rp 10 ribu per kg. 

“Kalau dilihat dari hasil yang dipanen, tentu kurang. Tetapi saya mengajarkan bagaimana warga kami menghargai dari yang kecil,” katanya.

Meski begitu, besar harapannya para penerima bantuan dan pelatihan hidroponik tersebut terus berkembang. Sehingga dapat membuat media tanam yang lebih luas lagi dan hasil panen yang lebih banyak. Dengan begitu, hasil panen pertanian hidroponik itu tidak hanya bisa dinikmati untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun juga untuk dijual dalam rangka menambah pendapatan. 

“Selain dikonsumsi pribadi, sayur ini juga bisa dipasarkan ke tetangga sehingga mendapatkan hasil dari penjualan sayur. Kalau sayur nanti banyak dibudidayakan di rumah tangga mungkin juga ke depan penanaman sayur di tanah sawah bisa dikurangi. Sehingga penanaman padi dan palawija lebih sering,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu keluarga kurang mampu yang mendapat bantuan dan platina pertanian hidroponik, Wayan Merta, 36, mengucapkan terima kasih, atas bantuan yang diberikan. Ia berjanji akan lebih serius menekuni pertanian hidroponik ini sehingga bisa menambah penghasilan untuk keluarga. 

“Hasil panennya sudah dibeli sama Bapak Bupati dan lainnya. Rencananya, hasil panen selanjutnya selain untuk kebutuhan sendiri juga saya akan jual ke tetangga terdekat sesuai saran Bapak Bupati,” tandasnya.

SEMARAPURA – Seratus kepala keluarga (KK) kurang mampu Kabupaten Klungkung akhirnya bisa merasakan hasil panen sayuran pakcoy atau sawi sendok. Sayur itu bisa mereka panen di rumah masing-masing setelah satu bulan lamanya mengikuti pelatihan pertanian hidroponik. 

Hanya saja hasil panen dirasakan masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga diharapkan luasan media tanam dapat diperluas.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang berkesempatan ikut memanen sayur-sayuran yang ditanam salah satu keluarga kurang mampu, Wayan Merta, 36, di Dusun Takedan, Desa Selat, Klungkung, Kamis (10/12) mengungkapkan, sudah satu bulan lamanya sebanyak 100 keluarga kurang mampu di Kabupaten Klungkung berkesempatan mendapat bantuan dan pelatihan pertanian hidroponik. Adapun mereka kini sudah bisa memanen sayur pakcoy yang mereka tanam. 

“Hasil panennya bagus sekali,” ujarnya.

Dengan luasan media tanam satu kali tiga meter dan 60 lubang tanam, sayur yang bisa dipanen masing-masing KK yang mendapat bantuan dan pelatihan hidroponik tersebut, yakni berkisar 14 kilogram. Untuk saat ini, harga pakcoy berkisar Rp 10 ribu per kg. 

“Kalau dilihat dari hasil yang dipanen, tentu kurang. Tetapi saya mengajarkan bagaimana warga kami menghargai dari yang kecil,” katanya.

Meski begitu, besar harapannya para penerima bantuan dan pelatihan hidroponik tersebut terus berkembang. Sehingga dapat membuat media tanam yang lebih luas lagi dan hasil panen yang lebih banyak. Dengan begitu, hasil panen pertanian hidroponik itu tidak hanya bisa dinikmati untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun juga untuk dijual dalam rangka menambah pendapatan. 

“Selain dikonsumsi pribadi, sayur ini juga bisa dipasarkan ke tetangga sehingga mendapatkan hasil dari penjualan sayur. Kalau sayur nanti banyak dibudidayakan di rumah tangga mungkin juga ke depan penanaman sayur di tanah sawah bisa dikurangi. Sehingga penanaman padi dan palawija lebih sering,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu keluarga kurang mampu yang mendapat bantuan dan platina pertanian hidroponik, Wayan Merta, 36, mengucapkan terima kasih, atas bantuan yang diberikan. Ia berjanji akan lebih serius menekuni pertanian hidroponik ini sehingga bisa menambah penghasilan untuk keluarga. 

“Hasil panennya sudah dibeli sama Bapak Bupati dan lainnya. Rencananya, hasil panen selanjutnya selain untuk kebutuhan sendiri juga saya akan jual ke tetangga terdekat sesuai saran Bapak Bupati,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/