27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:44 AM WIB

Cegah Penyebaran Rabies, Dinas Peternakan Siapkan Vaksinasi Massal

SINGARAJA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Bali, menyiapkan langkah vaksinasi massal di Kabupaten Buleleng.

Menyusul mencuatnya kasus rabies yang sempat menjangkiti manusia di Kabupaten Buleleng. Kepala Dinas PKH Bali Wayan Mardiana mengatakan, kasus rabies di Kabupaten Buleleng memang cukup tinggi.

Apalagi pada tahun 2018 lalu, muncul kasus rabies yang menimpa manusia. Pihaknya pun menyusun rencana percepatan pemberantasan rabies pada tahun ini. Salah satunya dengan upaya vaksinasi massal.

Langkah vaksinasi massal rencananya akan dilangsungkan pada bulan Maret mendatang dan dilaksanakan selama 30 hari penuh.

Vaksinasi massal itu bukan hanya dilakukan di Buleleng, melainkan dilakukan di seluruh Bali. Untuk mengoptimalkan cakupan vaksinasi, Dinas PKH Bali pun telah menggandeng Balai Besar Veteriner dan Komisi Ahli.

“Kami harap saat vaksinasi massal dilangsungkan, pemerintah kabupaten dan aparat desa bisa menginstruksikan warga mengikat hewannya. Sehingga cakupan vaksinasi bisa dioptimalkan,” kata Mardiana.

Menurut Mardiana, kini populasi hewan penyebar rabies di Buleleng diperkirakan mencapai 91ribu ekor. Saat vaksinasi massal nanti, diharapkan ada 95 persen populasi yang divaksinasi.

Artinya ada 86ribu ekor yang harus divaksin. Sementara hewan-hewan yang luput dari vaksinasi, namun menunjukkan gejala terjangkit rabies, tak menutup kemungkinan akan dieleminasi.

Disisi lain Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengakui kasus rabies di Kabupaten Buleleng masih menonjol.

Padahal pemerintah telah melakukan vaksinasi massal sejak tahun 2008 silam hingga tahun 2018 lalu. namun masih ada saja kasus rabies yang belum tertangani.

Mirisnya lagi, di Buleleng ada dua orang yang meninggal karena terjangkit rabies. Selain itu ada 17 orang lainnya yang sempat menjadi korban gigitan

anjing positif rabies, namun berhasil selamat setelah mendapat penanganan yang cepat dan diberikan serum anti rabies.

“Ini kasus rabies di Buleleng masih zona merah. Apalagi ada 32 desa yang sekarang masih masuk daerah positif rabies.

Daerah-daerah ini yang kami genjot vaksinasinya, mudah-mudahan bisa mendekati angka 100 persen,” ujar Sutjidra.

SINGARAJA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Bali, menyiapkan langkah vaksinasi massal di Kabupaten Buleleng.

Menyusul mencuatnya kasus rabies yang sempat menjangkiti manusia di Kabupaten Buleleng. Kepala Dinas PKH Bali Wayan Mardiana mengatakan, kasus rabies di Kabupaten Buleleng memang cukup tinggi.

Apalagi pada tahun 2018 lalu, muncul kasus rabies yang menimpa manusia. Pihaknya pun menyusun rencana percepatan pemberantasan rabies pada tahun ini. Salah satunya dengan upaya vaksinasi massal.

Langkah vaksinasi massal rencananya akan dilangsungkan pada bulan Maret mendatang dan dilaksanakan selama 30 hari penuh.

Vaksinasi massal itu bukan hanya dilakukan di Buleleng, melainkan dilakukan di seluruh Bali. Untuk mengoptimalkan cakupan vaksinasi, Dinas PKH Bali pun telah menggandeng Balai Besar Veteriner dan Komisi Ahli.

“Kami harap saat vaksinasi massal dilangsungkan, pemerintah kabupaten dan aparat desa bisa menginstruksikan warga mengikat hewannya. Sehingga cakupan vaksinasi bisa dioptimalkan,” kata Mardiana.

Menurut Mardiana, kini populasi hewan penyebar rabies di Buleleng diperkirakan mencapai 91ribu ekor. Saat vaksinasi massal nanti, diharapkan ada 95 persen populasi yang divaksinasi.

Artinya ada 86ribu ekor yang harus divaksin. Sementara hewan-hewan yang luput dari vaksinasi, namun menunjukkan gejala terjangkit rabies, tak menutup kemungkinan akan dieleminasi.

Disisi lain Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengakui kasus rabies di Kabupaten Buleleng masih menonjol.

Padahal pemerintah telah melakukan vaksinasi massal sejak tahun 2008 silam hingga tahun 2018 lalu. namun masih ada saja kasus rabies yang belum tertangani.

Mirisnya lagi, di Buleleng ada dua orang yang meninggal karena terjangkit rabies. Selain itu ada 17 orang lainnya yang sempat menjadi korban gigitan

anjing positif rabies, namun berhasil selamat setelah mendapat penanganan yang cepat dan diberikan serum anti rabies.

“Ini kasus rabies di Buleleng masih zona merah. Apalagi ada 32 desa yang sekarang masih masuk daerah positif rabies.

Daerah-daerah ini yang kami genjot vaksinasinya, mudah-mudahan bisa mendekati angka 100 persen,” ujar Sutjidra.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/