TABANAN – Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari lalu, senderan jembatan penghubung Desa Gunung Salak dengan Desa Megati memasuki Banjar Gunung Salak, Selemadeg Timur, ambles.
Kondisi ini terjadi Minggu (9/2) lalu setelah diguyur hujan lebat dalam waktu yang cukup lama.
Menurut informasi, senderan yang ambles sepanjang delapan meter pada sisi kiri, sehingga dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan yang melintasi jembatan tersebut.
Mengantisipasi hal itu, pihak Polsek Selemadeg Timur memasang police line di sepanjang lokasi senderan yang jebol.
“Kejadiannya hari Minggu sekitar pukul 13.00 siang, ambles sekitar 8 meter,” ujar salah seorang warga I Ketut Alit Purnawan, 35 kemarin.
Purnawan menuturkan, jembatan dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter itu sehari-hari memang ramai dilintasi pengguna jalan, mengingat keberadaanya sebagai jalan penghubung Desa Megati dan Gunung Salak.
Terlebih akses jembatan ini hanya berlokasi 1 km saja dari jalan utama Denpasar-Gilimanuk. Sehingga sebagai masyarakat dirinya berharap senderan jembatan yang ambles bisa segera diperbaiki.
“Kemarin infonya sudah dicek sama petugas dari Dinas PU, mudah-mudahan segera bisa diperbaiki,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Gede Partana mengungkapkan, senderan tersebut ambles akibat hujan yang terjadi cukup lama dan deras.
Sehingga terjangan air membuat tanah yang ada di senderan itu tergerus. Usai hujan deras, di terowongan bawah jembatan banyak tersumbat sampah dan bambu yang menghadang sehingga senderan jebol.
“Tanggal 9 Februari 2020 kemarin kami sudah turun ke lapangan, membawa gambar, tapi karena DPA 2020 sudah ditandatangani, maka nanti kami usulkan di dana bencana,” pungkasnya.