SINGARAJA – Kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Lapas Singaraja, terus mengalami peningkatan. Kemarin (11/2) terjadi lonjakan kasus yang signifikan di Lapas Singaraja.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat terjadi penambahan sebanyak 27 kasus dari klaster Lapas Singaraja.
Puluhan kasus itu ditemukan, setelah tim surveillance melakukan tracing pada seluruh warga binaan dan pegawai di Lapas Singaraja.
Hingga kemarin tim surveillance tercatat sudah melakukan tracing terhadap 259 orang di lingkup Lapas Singaraja.
Dari hasil tracing itu, total sudah ada 36 orang warga binaan di Lapas Singaraja yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.
Sebanyak 27 orang dinyatakan terkonfirmasi positif kemarin, 7 orang dinyatakan terkonfirmasi positif pada Senin (8/2), dan 2 orang lainnya dinyatakan terkonfirmasi positif pada Jumat (5/2) pekan lalu.
Kini satgas masih menanti hasil uji swab dari Kalapas Singaraja Mut Zaini, yang kini tengah menjalani masa karantina mandiri di rumah dinas.
“Jadwalnya (tes swab) hari ini. Beliau masih menunggu hasil swab. Memang sempat reaktif rapid test antigen,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa.
Suyasa mengatakan, dari 36 orang warga binaan yang dinyatakan terkonfirmasi positif, sebanyak 5 orang kini dirawat di rumah sakit.
Mereka berada di bawah pengawasan sipir dari Lapas Singaraja. Sementara 31 orang sisanya menjalani karantina di Lapas Singaraja.
“Lapas sudah menyiapkan 3 ruang isolasi di dalam lapas. Kalau yang bergejala sudah dirawat di rumah sakit. Karena ini tanpa gejala dan semuanya pria, jadi bisa dilakukan karantina di sana.
Kami sudah minta diterapkan protokol kesehatan dengan ketat. Makanan agar dibawakan dan warga binaan tidak keluar sel untuk sementara waktu,” jelasnya.
Opsi melakukan karantina di dalam lapas dianggap paling aman. Sebab warga binaan masih memiliki masalah dengan hukum.
Untuk mengeluarkan warga binaan dari lapas dibutuhkan serangkaian perizinan yang panjang. Karantina di dalam lapas juga hanya diberlakukan bagi warga binaan yang berstatus asimtomatik alias tanpa gejala, sehingga dianggap relatif aman.
Kini satgas masih terus melakukan tracing lanjutan di Lapas Singaraja. “Mudah-mudahan tidak bertambah lagi.
Kalau memang bertambah, kami akan koordinasikan dengan Kanwil Hukum dan HAM Bali, bagaimana tindak lanjutnya. Karena ini kan berkaitan dengan orang yang sedang berurusan dengan hukum,” tukas Suyasa.
Sekadar diketahui, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng hingga kemarin mencapai 2.002 kasus. Kasus itu merupakan kumulatif sejak dari awal pandemi pada bulan Maret 2020 lalu, hingga kemarin.
Dari seribuan kasus, sebanyak 1.717 orang telah dinyatakan sembuh dan 85 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Kini kasus aktif tercatat sebanyak 200 kasus. Dari seratusan kasus itu, sebanyak 165 orang menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Buleleng.
Sementara 35 orang lainnya menjalani masa karantina pada fasilitas yang telah disiapkan Pemprov Bali.