28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:36 AM WIB

Digelontor Miliaran, Rest Area Goa Jepang Ditumbuhi Semak Belukar

SEMARAPURA – Pemkab Klungkung gencar melakukan penataan objek wisata sejak beberapa tahun terakhir ini. Anggaran miliaran rupiah pun tidak segan-segan digelontorkan agar bisa membuat tempat yang nyaman untuk warga beristirahat menghilangkan penat.

 

Seperti yang dilakukan terhadap Goa Jepang dengan berbagai fasilitas permainan anak- anak, panggung terbuka, bale, toilet dan tempat parkir yang cukup luas.

 

Namun kenyataannya, rest area Goa Jepang yang berada di Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung justru sepi pengunjung. Bahkan tempat yang dibuat dengan anggaran tidak sedikit itu dipenuhi dengan semak belukar. Sehingga tempat itu tampak tidak dipelihara dengan baik.

 

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Anak Agung Gede Putra Wedana, Kamis (11/3) saat dikonfirmasi mengenai hal itu tidak membantah kondisi itu. Diungkapkannya, jumlah pegawai di Dinas Pariwisata Klungkung cukup terbatas.

 

Sementara mereka harus bertanggung jawab atas keasrian sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung. Seperti Monumen Puputan Klungkung, Kertha Gosa, Nusa Penida, Goa Jepang dan objek wisata lainnya.

 

“Sehingga tidak bisa maksimal dalam memelihara objek yang ada,” katanya.

 

Bahkan menurutnya untuk rest area Goa Jepang hanya mendapat penanganan sebulan sekali lantaran terbatasnya jumlah pegawai Dispar Klungkung. Sehingga saat musim hujan seperti saat ini, tempat itu dengan cepat ditumbuhi rumput liar. “Karena kekurangan pegawai, biasanya sebulan sekali kami melakukan gotong-royong di sana,” bebernya.

 

Kondisi itu pun sampai di telinga Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Sehingga kemarin Suwirta mengaku sudah menyampaikan kepada Sekda Klungkung, Gede Putu Winastra untuk memindahkan kewenangan atas rest area Goa Jepang dari Dinas Pariwisata Klungkung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung.

 

“Karena jumlah pegawai di Dispar Klungkung terbatas sehingga kami pindahkan ke DLHP yang jumlah petugasnya lebih banyak. Sehingga bisa ditangani dengan baik,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengaku hari ini akan menurunkan 40 orang personelnya untuk membersihkan rest area Goa Jepang yang sudah dipenuhi semak belukar itu.

 

“Saya optimis bisa bersih dalam waktu satu hari,” katanya.

SEMARAPURA – Pemkab Klungkung gencar melakukan penataan objek wisata sejak beberapa tahun terakhir ini. Anggaran miliaran rupiah pun tidak segan-segan digelontorkan agar bisa membuat tempat yang nyaman untuk warga beristirahat menghilangkan penat.

 

Seperti yang dilakukan terhadap Goa Jepang dengan berbagai fasilitas permainan anak- anak, panggung terbuka, bale, toilet dan tempat parkir yang cukup luas.

 

Namun kenyataannya, rest area Goa Jepang yang berada di Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung justru sepi pengunjung. Bahkan tempat yang dibuat dengan anggaran tidak sedikit itu dipenuhi dengan semak belukar. Sehingga tempat itu tampak tidak dipelihara dengan baik.

 

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Anak Agung Gede Putra Wedana, Kamis (11/3) saat dikonfirmasi mengenai hal itu tidak membantah kondisi itu. Diungkapkannya, jumlah pegawai di Dinas Pariwisata Klungkung cukup terbatas.

 

Sementara mereka harus bertanggung jawab atas keasrian sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung. Seperti Monumen Puputan Klungkung, Kertha Gosa, Nusa Penida, Goa Jepang dan objek wisata lainnya.

 

“Sehingga tidak bisa maksimal dalam memelihara objek yang ada,” katanya.

 

Bahkan menurutnya untuk rest area Goa Jepang hanya mendapat penanganan sebulan sekali lantaran terbatasnya jumlah pegawai Dispar Klungkung. Sehingga saat musim hujan seperti saat ini, tempat itu dengan cepat ditumbuhi rumput liar. “Karena kekurangan pegawai, biasanya sebulan sekali kami melakukan gotong-royong di sana,” bebernya.

 

Kondisi itu pun sampai di telinga Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Sehingga kemarin Suwirta mengaku sudah menyampaikan kepada Sekda Klungkung, Gede Putu Winastra untuk memindahkan kewenangan atas rest area Goa Jepang dari Dinas Pariwisata Klungkung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung.

 

“Karena jumlah pegawai di Dispar Klungkung terbatas sehingga kami pindahkan ke DLHP yang jumlah petugasnya lebih banyak. Sehingga bisa ditangani dengan baik,” tandasnya.

 

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengaku hari ini akan menurunkan 40 orang personelnya untuk membersihkan rest area Goa Jepang yang sudah dipenuhi semak belukar itu.

 

“Saya optimis bisa bersih dalam waktu satu hari,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/