25.1 C
Jakarta
21 September 2024, 7:20 AM WIB

Terpapar Abu Gunung Agung, Petani di Besakih Was- Was

AMLAPURA—Erupsi Gunung Agung yang terjadi Kamis ( 11/4) petang membuat petani Besakih was-was.

Mereka khawatir, akibat paparan hujan abu vulkanik membuat tanaman bunga maupun tanaman pertanian milik mereka rusak dan tidak bisa dipanen.

Seperti yang disampaikan salah satu warga yang juga petani bunga asal Besakih Gusti Ngurah Pujawan.

Ditemui di belakang Pura Ulun Kulkul, Besakih Jumat (12/4), mengatakan sangat was-was dengan sejumlah tanaman bunga yang terpapar abu.

Apalagi kata Pujawan, sejumlah tanaman bunga gumir miliknya sudah siap panen. “Karena banyak tertutup abu tebal, bunga gumitir yang semestinya bisa dipanen rusak,”terangnya.

 

Senada dengan Pujawan, petani lainnya, yakni Ni Made Suarti asal Banjar Palak, Besakih juga mengaku was-was kalau tanaman bunga milinya akan rusak.

“Tanaman bunga saya penuh abu, kalau di biarkan seperti ini nanti bisa rusak dan layu,” akunya.

Padahal bunga tersebut sebenarnya sudah siap penen. Sementara kalau dilakukan panen sekarang petani juga harus membersihkan dulu hamparan abu vulkanik yang lengket pada bunga tersebut.

 

Selaian tanaman bunga, sejumlah tanaman lain seperti ketimun, cabe milik petani juga terpapar abu tebal.

“Kalau hujan segera turun maka abu akan hanyut dan ini bisa mengurangi kerusakan,” tambah Suarti.

Sementara untuk menyemprot air, dengan lahan cukup luas membuat petani hanya bisa pasrah. 

AMLAPURA—Erupsi Gunung Agung yang terjadi Kamis ( 11/4) petang membuat petani Besakih was-was.

Mereka khawatir, akibat paparan hujan abu vulkanik membuat tanaman bunga maupun tanaman pertanian milik mereka rusak dan tidak bisa dipanen.

Seperti yang disampaikan salah satu warga yang juga petani bunga asal Besakih Gusti Ngurah Pujawan.

Ditemui di belakang Pura Ulun Kulkul, Besakih Jumat (12/4), mengatakan sangat was-was dengan sejumlah tanaman bunga yang terpapar abu.

Apalagi kata Pujawan, sejumlah tanaman bunga gumir miliknya sudah siap panen. “Karena banyak tertutup abu tebal, bunga gumitir yang semestinya bisa dipanen rusak,”terangnya.

 

Senada dengan Pujawan, petani lainnya, yakni Ni Made Suarti asal Banjar Palak, Besakih juga mengaku was-was kalau tanaman bunga milinya akan rusak.

“Tanaman bunga saya penuh abu, kalau di biarkan seperti ini nanti bisa rusak dan layu,” akunya.

Padahal bunga tersebut sebenarnya sudah siap penen. Sementara kalau dilakukan panen sekarang petani juga harus membersihkan dulu hamparan abu vulkanik yang lengket pada bunga tersebut.

 

Selaian tanaman bunga, sejumlah tanaman lain seperti ketimun, cabe milik petani juga terpapar abu tebal.

“Kalau hujan segera turun maka abu akan hanyut dan ini bisa mengurangi kerusakan,” tambah Suarti.

Sementara untuk menyemprot air, dengan lahan cukup luas membuat petani hanya bisa pasrah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/