GIANYAR – Ada pemandangan berbeda di terminal Batubulan. Areal terminal yang sebelumnya menghubungkan Denpasar – Gianyar itu kini terbagi menjadi dua.
Ada sekat tembok panjang setinggi kurang lebih 1,2 meter di tengah terminal. Lahan bagian utara untuk pasar. Dan bagian selatan tetap menjadi terminal.
Terminal itu disekat tembok pembatas sejak 18 April lalu. Menggunakan anggaran sebesar Rp 140-an juta, tembok tersebut kini telah memisahkan kegiatan pasar dan kegiatan terminal.
Di bangunan terminal lama atau sebelah utara, kini terpampang nama Pasar Dewi Sri, yang dikelola oleh Desa Adat Delod Tukad Batubulan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, Wayan Suamba, menyatakan pembagian lahan terminal itu sudah dibicarakan sebelumnya.
“Terminal masih kami fungsikan,” ujar Suamba kemarin. Bedanya, kini terminal tidak lagi seperti dulu ketika masa jaya. “Terminal kategori tipe C. Pelayanan antar kecamatan,” jelasnya.
Untuk lahannya, memang tidak sepenuhnya milik pemerintah. “Sebelah utara tembok (pasar, red) milik desa adat. Dan selatan milik Pemkab, masih berfungsi sebagai terminal,” jelasnya.
Pantauan kemarin, tembok itu ternyata juga menyekat halte bus sarbagita. Halte justru berada di areal pasar.
“Halte Sarbagita, dari koordinasi dengan Dishub Provinsi, sementara dipindah ke jembatan timbang. Fungsi Sarbagita ini masih,” jelasnya.
Untuk selanjutnya, pemerintah berupaya melakukan penataan terminal. “Sekalian menunggu revitalisasi terminal secara total,” jelasnya.
Selama ini, di terminal Batubulan masih terdapat 75 angkutan. Dengan waktu operasional dari pukul 06.00 sampai 16.00.
“Saat ini masih melayani bus antar kabupaten, Singaraja-Amlapura-Bangli dan Klungkung,” tukasnya.
Pantauan siang kemarin, terminal Batubulan tampak sepi. Angkutan kota yang tampak hanya segelintir. Aktivitas pun sedikit.
Sedangkan, di bagian utara, lahan yang dijadikan pasar senggol mulai bergeliat. Siang kemarin, para pedagang mulai menyiapkan gerobak jualan. Mereka akan bersiap jualan dari sore hingga malam hari.
Sebetulnya, pemandangan ini sudah terjadi sejak lama di terminal Batubulan. Dulu, pagi hari untuk terminal, sore untuk pasar senggol. Kini, bedanya, dua areal itu dipisahkan.