26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 6:32 AM WIB

Menteri Susi Perintahkan Usir Nelayan Luar Bali, Ini Respons Polair…

NEGARA – Kabar nelayan luar Bali beroperasi di perairan Bali sebenarnya sudah lama terdengar. Hanya saja minim penindakan.

Karena itu setelah ada perintah dari Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiantuti, Polres Jembrana bakal mengintensifkan pengawasan.

Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Eddy Waluyo mengatakan, akan mengupayakan patroli laut dan mengusir dari perairan Bali secara rutin.

“Memang ada keluhan nelayan, mencari ikan di pinggiran yang semestinya untuk nelayan tradisional,” jelas Iptu Eddy Waluyo.

Menurutnya, aktivitas pelanggaran yang dilakukan nelayan luar Bali biasanya malam hari, sehingga menyulitkan petugas melakukan tindakan.

“Karena malam hari sulit mendeteksi, jarak pandang terbatas,” tandasnya. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Rabu (10/10) lalu.

Kunjungan ketiga kalinya ke Jembrana ini, Susi “ditodong” nelayan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan.

Di antaranya, solar yang sulit saat musim ikan, harga ikan hasil tangkapan yang murah dan zona penangkapan yang diserobot nelayan dari luar Bali.

Keluhan lain dari nelayan mengenai zona penangkapan ikan. Dikatakan nelayan, banyak nelayan dari luar Bali yang menangkap ikan di perairan Bali, sehingga banyak nelayan dari Bali harus bersaing berebut lahan penangkapan ikan.

Kondisi itu, membuat nelayan tidak jarang harus bersitegang dengan nelayan luar Bali. Menurut menteri yang hanya lulusan SMP ini, peraturan zona penangkapan ikan dari 0 sampai 12 mil merupakan wilayah nelayan Provinsi Bali.

Jadi, tidak boleh ada nelayan dari provinsi lain yang menangkap ikan di dalam zona tersebut. Kalau ada nelayan dari luar provinsi Bali di bawah 12 mil diusir dari zona. “Kalau ada usir saja,” kata Susi disambut tepuk tangan para nelayan.

NEGARA – Kabar nelayan luar Bali beroperasi di perairan Bali sebenarnya sudah lama terdengar. Hanya saja minim penindakan.

Karena itu setelah ada perintah dari Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiantuti, Polres Jembrana bakal mengintensifkan pengawasan.

Kasatpolair Polres Jembrana Iptu Eddy Waluyo mengatakan, akan mengupayakan patroli laut dan mengusir dari perairan Bali secara rutin.

“Memang ada keluhan nelayan, mencari ikan di pinggiran yang semestinya untuk nelayan tradisional,” jelas Iptu Eddy Waluyo.

Menurutnya, aktivitas pelanggaran yang dilakukan nelayan luar Bali biasanya malam hari, sehingga menyulitkan petugas melakukan tindakan.

“Karena malam hari sulit mendeteksi, jarak pandang terbatas,” tandasnya. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Rabu (10/10) lalu.

Kunjungan ketiga kalinya ke Jembrana ini, Susi “ditodong” nelayan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan.

Di antaranya, solar yang sulit saat musim ikan, harga ikan hasil tangkapan yang murah dan zona penangkapan yang diserobot nelayan dari luar Bali.

Keluhan lain dari nelayan mengenai zona penangkapan ikan. Dikatakan nelayan, banyak nelayan dari luar Bali yang menangkap ikan di perairan Bali, sehingga banyak nelayan dari Bali harus bersaing berebut lahan penangkapan ikan.

Kondisi itu, membuat nelayan tidak jarang harus bersitegang dengan nelayan luar Bali. Menurut menteri yang hanya lulusan SMP ini, peraturan zona penangkapan ikan dari 0 sampai 12 mil merupakan wilayah nelayan Provinsi Bali.

Jadi, tidak boleh ada nelayan dari provinsi lain yang menangkap ikan di dalam zona tersebut. Kalau ada nelayan dari luar provinsi Bali di bawah 12 mil diusir dari zona. “Kalau ada usir saja,” kata Susi disambut tepuk tangan para nelayan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/