31.2 C
Jakarta
27 April 2024, 10:37 AM WIB

Cuma Dapat Anggaran Rp 3,7 M, 2020 Damkar Buleleng Tanpa Armada Baru

SINGARAJA – Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng dipastikan tidak mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan armada kebakaran baru.

Padahal kebutuhan armada baru sudah sangat mendesak. Mengingat kendaraan yang dimiliki Dinas Damkar Buleleng kerap ngadat.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pada tahun 2020 mendatang, Dinas Damkar Buleleng hanya mendapat alokasi anggaran Rp 3,7 miliar.

sebanyak Rp 2,2 miliar diantaranya sudah habis untuk membayar gaji pegawai. Sementara Rp 1,5 miliar sisanya digunakan untuk operasional, pengadaan hydrant, dan pengadaan selang.

Sebenarnya Dinas Damkar Buleleng sudah beberapa kali pernah mengusulkan pengadaan armada baru. Hanya saja, usulan itu selalu mental pada tahap penyusunan anggaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena yang dikonfirmasi, mengakui besaran anggaran yang diberikan pada Dinas Damkar memang sangat terbatas. Sehingga dirinya harus mengoptimalkan potensi yang ada.

“Selama armada yang ada bisa kami optimalkan, ya kami akan maksimalkan itu. Yang penting perawatannya tetap dilakukan rutin dan berkala,” kata Jaya Sumpena.

Lebih lanjut Jaya mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah sempat mengusulkan pengadaan armada baru untuk pemadam kebakaran. Armada itu berupa mobil tangki. Mesin pompanya dimodifikasi dengan kekuatan khusus, sehingga bisa digunakan untuk proses pemadaman. Untuk armada itu, dibutuhkan anggaran Rp 650 juta.

Jaya mengaku kebutuhan anggaran untuk pengadaan armada baru cukup maal. Untuk kapasitas 1.500 liter saja, makan biaya hingga Rp 1,5 miliar. sementara untuk kapasitas 3ribu-5ribu liter, bisa membutuhkan biaya Rp 5 miliar. “Belum lagi kalau isi tangga. Itu bisa sampai Rp 9 miliar,” tegasnya.

Sekadar diketahui, saat ini Dinas Damkar Buleleng memiliki 8 unit mobil pemadam kebakaran. Rata-rata usia kendaraan itu telah mencapai 15 tahun. Kendaraan tertua merupakan keluaran tahun 1968. Sementara kendaraan terbaru, keluaran tahun 2006.

Saat memadamkan kebakaran di Jalan Hasanudin pada September lalu, armada damkar dengan nomor polisi DK 9066 U sempat mogok. Mobil itu terpaksa didorong beramai-ramai, hingga mesinnya menyala kembali.

SINGARAJA – Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng dipastikan tidak mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan armada kebakaran baru.

Padahal kebutuhan armada baru sudah sangat mendesak. Mengingat kendaraan yang dimiliki Dinas Damkar Buleleng kerap ngadat.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pada tahun 2020 mendatang, Dinas Damkar Buleleng hanya mendapat alokasi anggaran Rp 3,7 miliar.

sebanyak Rp 2,2 miliar diantaranya sudah habis untuk membayar gaji pegawai. Sementara Rp 1,5 miliar sisanya digunakan untuk operasional, pengadaan hydrant, dan pengadaan selang.

Sebenarnya Dinas Damkar Buleleng sudah beberapa kali pernah mengusulkan pengadaan armada baru. Hanya saja, usulan itu selalu mental pada tahap penyusunan anggaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Nyoman Agus Jaya Sumpena yang dikonfirmasi, mengakui besaran anggaran yang diberikan pada Dinas Damkar memang sangat terbatas. Sehingga dirinya harus mengoptimalkan potensi yang ada.

“Selama armada yang ada bisa kami optimalkan, ya kami akan maksimalkan itu. Yang penting perawatannya tetap dilakukan rutin dan berkala,” kata Jaya Sumpena.

Lebih lanjut Jaya mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah sempat mengusulkan pengadaan armada baru untuk pemadam kebakaran. Armada itu berupa mobil tangki. Mesin pompanya dimodifikasi dengan kekuatan khusus, sehingga bisa digunakan untuk proses pemadaman. Untuk armada itu, dibutuhkan anggaran Rp 650 juta.

Jaya mengaku kebutuhan anggaran untuk pengadaan armada baru cukup maal. Untuk kapasitas 1.500 liter saja, makan biaya hingga Rp 1,5 miliar. sementara untuk kapasitas 3ribu-5ribu liter, bisa membutuhkan biaya Rp 5 miliar. “Belum lagi kalau isi tangga. Itu bisa sampai Rp 9 miliar,” tegasnya.

Sekadar diketahui, saat ini Dinas Damkar Buleleng memiliki 8 unit mobil pemadam kebakaran. Rata-rata usia kendaraan itu telah mencapai 15 tahun. Kendaraan tertua merupakan keluaran tahun 1968. Sementara kendaraan terbaru, keluaran tahun 2006.

Saat memadamkan kebakaran di Jalan Hasanudin pada September lalu, armada damkar dengan nomor polisi DK 9066 U sempat mogok. Mobil itu terpaksa didorong beramai-ramai, hingga mesinnya menyala kembali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/