GITGIT – Jalur maut Jalan Raya Singaraja-Denpasar, kembali menelan korban jiwa. Sebuah sepeda motor, terjun bebas di KM 12 Jalan Raya Singaraja-Denpasar.
Akibatnya dua orang meninggal di tempat, serta tiga orang lainnya dalam perawatan intensif di RSUD Buleleng. Korban meninggal masing-masing Alihidayah dan anaknya, Zafira Mascatty.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 18.00, Sabtu (12/1) malam. Peristiwa berawal saat sepeda motor DK 4788 AAA, melaju dari arah Denpasar menuju Singaraja.
Sepeda motor itu dikemudikan oleh Failasuf Mascatty, 39, warga Kelurahan Kampung Bugis, Singaraja. Saat itu, Failasuf tak sendiri.
Ia membonceng istrinya, Alhidayah, 37. Termasuk mengajak tiga orang putrinya. Masing-masing Zahirah Mascatty, 6; Zaheen Mascatty, 5; dan Zafira Mascatty, 2.
Sehari-hari, mereka lebih banyak tinggal di Denpasar, ketimbang di Singaraja. Tadinya keluarga ini hendak menuju ke Seririt, karena ada acara keluarga.
Biasanya mereka melintas melalui jalur Jalan Raya Seririt-Denpasar via Banyuatis. Tak diketahui pasti mengapa mereka memilih lewat Desa Gitgit.
Saat melintas di depan SDN 4 Gitgit, tiba-tiba sepeda motor yang dikemudikan Failasuf, tak bisa dikendalikan. Semestinya saat itu sepeda motor menikung ke kanan.
Bukannya menikung, sepeda motor justru lurus dan terjun bebas ke jurang sedalam 18 meter. Sejumlah penumpang juga dilaporkan terjatuh di halaman rumah Made Ardana, yang kebetulan berada di dekat dasar jurang.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari mengatakan, saat kejadian kondisi jalan memang cukup licin, setelah diguyur hujan lebat.
Selain itu muatan kendaraan yang melebihi kapasitas, diduga turut memengaruhi insiden kecelakaan maut itu.
Diah mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kejadian. “Kendaraan masih di TKP, belum bisa kami evakuasi.
Besok (hari ini) kami akan cek TKP ulang, sekaligus memeriksa kendaraan. Jadi belum bisa kami simpulkan, apakah ini faktor kendaraan atau human error,” jelasnya.
Meski begitu, ia menghimbau agar masyarakat mentaati peraturan berlalu-lintas. Terutama dalam hal muatan kendaraan.
“Sepintas kalau kejadian ini, sudah pasti muatannya overload ya. Kami himbau, supaya muatannya sesuai dengan kapasitas saja. Apalagi ini satu kendaraan dibonceng untuk lima orang. Jadi sudah pasti overload,” imbuh Diah.