26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:47 AM WIB

Sekolah Kejuruan Butuh Praktik, Disdikpora Kebut Verifikasi Tatap Muka

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menggenjot proses verifikasi pertemuan tatap muka, di sekolah-sekolah yang ada di Buleleng.

Konon pertemuan tatap muka itu hanya diprioritaskan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saja. Itu pun hanya untuk mata pelajaran tertentu saja.

Kepala Disdikpora Buleleng I Made Astika mengatakan, pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng telah melakukan verifikasi sejak beberapa pekan terakhir.

Verifikasi hanya dilakukan pada sekolah setingkat SMK saja. Menurutnya, pertemuan tatap muka sengaja diprioritaskan bagi SMK, karena mereka memiliki mata pelajaran praktikum.

Sementara mata pelajaran itu tak bisa dilakukan hanya dengan pembelajaran daring. Sebab ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, agar siswa menjadi kompeten pada mata pelajaran praktik itu.

“Misalnya praktik las listrik. Itu kan tidak bisa hanya belajar daring atau nonton video di YouTube. Harus ada pengenalan tekniknya.

Ini juga untuk menunjang nilai kompetensi mereka, karena sebentar lagi kan akan ujian kompetensi,” kata Astika.

Ia mengaku Disdikpora Buleleng secara kewenangan tak punya hak turut campur pada proses pendidikan dan pembelajaran di tingkat SMA/SMK.

Namun untuk pembelajaran tatap muka, seluruh satuan pendidikan, wajib mengantongi satgas kabupaten.

Disdikpora sendiri menjadi salah satu bagian dari satgas di tingkat kabupaten. Sehingga Disdikpora turut terlibat dalam proses verifikasi.

Lebih lanjut dikatakan, proses pembelajaran tatap muka itu hanya dilakukan untuk mata pelajaran tertentu saja.

“Khusus untuk mata pelajaran yang ada praktiknya saja. Bukan untuk teori. Kalau teori sementara tetap dilakukan secara daring,” tegasnya. 

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menggenjot proses verifikasi pertemuan tatap muka, di sekolah-sekolah yang ada di Buleleng.

Konon pertemuan tatap muka itu hanya diprioritaskan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saja. Itu pun hanya untuk mata pelajaran tertentu saja.

Kepala Disdikpora Buleleng I Made Astika mengatakan, pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng telah melakukan verifikasi sejak beberapa pekan terakhir.

Verifikasi hanya dilakukan pada sekolah setingkat SMK saja. Menurutnya, pertemuan tatap muka sengaja diprioritaskan bagi SMK, karena mereka memiliki mata pelajaran praktikum.

Sementara mata pelajaran itu tak bisa dilakukan hanya dengan pembelajaran daring. Sebab ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, agar siswa menjadi kompeten pada mata pelajaran praktik itu.

“Misalnya praktik las listrik. Itu kan tidak bisa hanya belajar daring atau nonton video di YouTube. Harus ada pengenalan tekniknya.

Ini juga untuk menunjang nilai kompetensi mereka, karena sebentar lagi kan akan ujian kompetensi,” kata Astika.

Ia mengaku Disdikpora Buleleng secara kewenangan tak punya hak turut campur pada proses pendidikan dan pembelajaran di tingkat SMA/SMK.

Namun untuk pembelajaran tatap muka, seluruh satuan pendidikan, wajib mengantongi satgas kabupaten.

Disdikpora sendiri menjadi salah satu bagian dari satgas di tingkat kabupaten. Sehingga Disdikpora turut terlibat dalam proses verifikasi.

Lebih lanjut dikatakan, proses pembelajaran tatap muka itu hanya dilakukan untuk mata pelajaran tertentu saja.

“Khusus untuk mata pelajaran yang ada praktiknya saja. Bukan untuk teori. Kalau teori sementara tetap dilakukan secara daring,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/