RadarBali.com – Kondisi tikungan di KM 16 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, sangat rawan. Tikungan ini bukan hanya rawan longsor, namun juga rawan amblas.
Apalagi pada Februari lalu sempat terjadi musibah tanah longor, yang menyebabkan senderan jalan ikut amblas.
Jalur ini memang sangat rawan. Sudah beberapa kali terkena musibah tanah longsor. Di sisi timur, pengendara akan menghadapi tebing setinggi 20 meter yang rawan longsor.
Sementara di sisi barat, ada jurang sedalam 30 meter yang rawan amblas. Badan jalan juga sudah mulai terkikis.
Mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, polisi pun memasang traffic cone di ruas jalan tersebut.
Traffic cone itu juga dicor dengan beton, agar tak mudah digeser.
Kanit Dikyasa Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng, Iptu Ni Nengah Kendrawati langsung turun tangan melakukan pemasangan.
Traffic cone itu hanya dipasang di sisi barat jalan. Alasannya sisi barat jalan sudah mulai amblas. Dengan keberadaan traffic cone itu, pengendara diharapkan lebih waspada dan berbelok tak terlalu dekat dengan bibir jurang.
Apalagi kendaraan dengan tonase besar, rawan terperosok di jalur ini. Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Adi Sulistyo Utomo yang ditemui kemarin, menyatakan bahwa pemasangan traffic cone dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.
Mengingat badan jalan di sisi barat tikungan sudah mulai tergerus, sehingga rentan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Pengendara pun diharapkan memahami kondisi itu, sehingga bisa melakukan manuver menjauhi sisi tersebut.
“Ini karakter jalannya memang sangat rawan. Karakternya jalan tanjakan dan tikungan tajam. Pada waktu-waktu tertentu, di titik ini sering longsor. Makanya titik ini kami beri perhatian khusus, agar kecelakaan bisa kami cegah. Apalagi jalan ini sering dilalui kendaraan-kendaraan besar,” kata Adi.