RadarBali.com – Pemkab Klungkung terus mengupayakan percepatan proyek di Bumi Serombotan
Sebagai catatan, di tahun 2017 ini ada 99 paket kegiatan yang ada di Kabupaten Klungkung dan telah diproses di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Dari jumlah tersebut pasalnya ada sejumlah paket kegiatan yang mengalami gagal tender berkali-kali akibat administrasi pelaksana yang tidak terpenuhi dan tidak ada pelaksana yang tertarik untuk mengikuti lelang paket kegiatan tersebut.
Kepala Bidang Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Klungkung AA Gede Lesmana saat ditemui di Klungkung kemarin mengungkapkan,
dari total 99 paket kegiatan Pemkab Klungkung di tahun 2017, ada sebanyak 91 paket kegiatan yang proses tendernya di ULP telah selesai.
Sementara ada sebanyak satu paket kegiatan yang masih dalam proses, satu paket kegiatan batal dilakukan karena terjadinya perubahan spesifikasi, dan satu paket kegiatan lainnya juga tidak jadi dan dikembalikan ke Pokja.
“Sementara itu, lima paket kegiatan lainnya mengalami gagal tender,” ungkapnya. Ada lima paket kegiatan yang mengalami gagal tender
tersebut adalah belanja jasa konsultasi perencanaan DED stage di Desa Ceningan, Nusa Penida dengan nilai pagu mencapai Rp 70 juta.
Kemudian pengadaan sepeda motor trail di BPBD Klungkung dengan nilai pagu Rp 320 juta. Gagal tender paling banyak terjadi pada paket kegiatan milik Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, yang mencapai tiga paket kegiatan.
“Tiga paket kegiatan milik PU ini adalah Peningkatan Jalan Pertigaan Soyor, Sekartaji di Desa Tanglad, Nuda Penida dengan pagu Rp 2,9 miliar.
Kemudian peningkatan Jalan Pasih Uug, Desa Bunga Mekar dengan pagu Rp 2,6 miliar. Selanjutnya Peningkatan Jalan Sekartaji, Sedihing dengan pagu Rp 757,7 juta,” paparnya.
Menurut Kabag asal Banjarangkan ini, gagal tender yang terjadi terhadap lima paket kegiatan itu karena peserta lelang tidak lolos dalam pemenuhan persyaratan lelang.
Khusus untuk ketiga paket kegiatan miliki Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung,
selain karena peserta lelang tidak lolos dalam pemenuhan persyaratan lelang, ternyata juga akibat tidak ada pelaksana yang tertarik mengikuti lelang paket kegiatan tersebut.
Sehingga ketiga paket lelang milik PU tersebut sudah tiga kali dilakukan proses lelang. “Ini berkaitan dengan kelangkaan material yang saat ini terjadi.
Mungkin banyak pelaksana yang tidak tertarik karena sedang sibuk mencari sumber material bangunan yang kini cukup langka. Karena waktunya memungkinkan maka lelang kembali kami lakukan,” tandasnya.