26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 9:23 AM WIB

TPA Sente Diprotes Warga, Begini Respon Kadis DLHP Klungkung..

SEMARAPURAPuluhan warga Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Selasa (13/11) sekitar pukul 08.00 mendatangi bekas TPA Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan.

Kedatangan mereka ke TPA Sente adalah untuk memprotes kegiatan pembuangan sampah kembali ke TPA Sente yang pada akhir tahun 2017 lalu sudah resmi ditutup.

Menyikapi protes warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Kirana saat dikonfirmasi mengungkapkan sebelum melakukan pengolahan sampah di TPA Sente, pihaknya telah mengirim surat dan melakukan sosialisasi dengan warga setempat.

Dijelaskannya jika DLHP Klungkung tidak membuang sampah di TPA Sente karena sampah-sampah itu langsung diolah untuk menjadi pelet. Hanya saja, karena keterbatasan mesin pengolahan sampah, sehingga sampah-sampah itu akhirnya tertumpuk.

“Idealnya setidaknya ada 10 mesin pencacah untuk mengolah semua sampah itu. Namun saat ini hanya ada 4 mesin pencacah, dan 1 mesin pengolah pelet di TPA Sente,” katanya.

Agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, pihaknya mengaku akan bertemu dengan warga Desa Pikat.

Dan pihaknya berharap masyarakat memahami mengingat saat ini kegiatan pembuangan sampah ke TPA Suwung, Denpasar dibatasi hanya 3-4 truk per hari. Sedangkan produksi sampah setiap harinya sekitar 12-13 truk per hari.

“Selain itu, kami juga tidak boleh menutup TPA. Saya sudah diingatkan oleh orang pusat. Kalau ditutup, saya bisa kena pidana,” tandasnya

SEMARAPURAPuluhan warga Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Selasa (13/11) sekitar pukul 08.00 mendatangi bekas TPA Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan.

Kedatangan mereka ke TPA Sente adalah untuk memprotes kegiatan pembuangan sampah kembali ke TPA Sente yang pada akhir tahun 2017 lalu sudah resmi ditutup.

Menyikapi protes warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Kirana saat dikonfirmasi mengungkapkan sebelum melakukan pengolahan sampah di TPA Sente, pihaknya telah mengirim surat dan melakukan sosialisasi dengan warga setempat.

Dijelaskannya jika DLHP Klungkung tidak membuang sampah di TPA Sente karena sampah-sampah itu langsung diolah untuk menjadi pelet. Hanya saja, karena keterbatasan mesin pengolahan sampah, sehingga sampah-sampah itu akhirnya tertumpuk.

“Idealnya setidaknya ada 10 mesin pencacah untuk mengolah semua sampah itu. Namun saat ini hanya ada 4 mesin pencacah, dan 1 mesin pengolah pelet di TPA Sente,” katanya.

Agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, pihaknya mengaku akan bertemu dengan warga Desa Pikat.

Dan pihaknya berharap masyarakat memahami mengingat saat ini kegiatan pembuangan sampah ke TPA Suwung, Denpasar dibatasi hanya 3-4 truk per hari. Sedangkan produksi sampah setiap harinya sekitar 12-13 truk per hari.

“Selain itu, kami juga tidak boleh menutup TPA. Saya sudah diingatkan oleh orang pusat. Kalau ditutup, saya bisa kena pidana,” tandasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/