28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:32 AM WIB

Diterjang Lahar, Tukad Unda Makin Dangkal, Warga DAS Was-Was

SEMARAPURA – Pendangkalan aliran sungai Tukad Unda, Semarapura, Klungkung berlangsung masif meski warga setempat tiap hari mengeruk material erupsi yang hanyut dibawa aliran sungai.

Kondisi ini membuat sejumlah warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) Tukad Unda, Desa Tangkas, Klungkung waswas dan khawatir.

Perbekel Tangkas I Wayan Tilem mengungkapkan, pendangkalan yang terus terjadi membuat cek dam sepanjang 25 meter tidak lagi berfungsi karena sudah tertimbun pasir.

Akibatnya, aliran air meluber. Hal tersebut, menurut Tilem, dikhawatirkan membuat lahan yang ada di sekitarnya tergerus.

“Untuk saat ini baru satu rumah gubuk itu saja yang terendam. Rumah warga yang ada di bantaran Sungai Unda yang lain belum ada yang sampai terendam. Tapi, tetap membuat waswas,” ujarnya.

Menurutnya, cek dam itu sebelumnya juga berfungsi sebagai akses jalan dari pusat desa ke wilayah seberang.

Kondisinya seperti itu secara otomatis mengakibatkan warga tidak bisa melintas. “Kalau bawa roda empat, harus lewat kesana. Tapi, karena dangkal, air naik, jadi tidak bisa,” ungkapnya.

Warga sudah berkomunikasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida supaya ada pengerukan. Namun, belum ada tanggapan.

Warga sendiri berupaya melakukan pengerukan secara manual. Namun, lokasi yang bisa dijangkau sebatas di bawah jembatan Bypass Ida Bagus Mantra.

“Sampai saat ini warga masih mencari pasir di tempat itu. Tapi pendangkalan terus terjadi dan semakin tinggi. Ini membuat waswas,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Pendangkalan aliran sungai Tukad Unda, Semarapura, Klungkung berlangsung masif meski warga setempat tiap hari mengeruk material erupsi yang hanyut dibawa aliran sungai.

Kondisi ini membuat sejumlah warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) Tukad Unda, Desa Tangkas, Klungkung waswas dan khawatir.

Perbekel Tangkas I Wayan Tilem mengungkapkan, pendangkalan yang terus terjadi membuat cek dam sepanjang 25 meter tidak lagi berfungsi karena sudah tertimbun pasir.

Akibatnya, aliran air meluber. Hal tersebut, menurut Tilem, dikhawatirkan membuat lahan yang ada di sekitarnya tergerus.

“Untuk saat ini baru satu rumah gubuk itu saja yang terendam. Rumah warga yang ada di bantaran Sungai Unda yang lain belum ada yang sampai terendam. Tapi, tetap membuat waswas,” ujarnya.

Menurutnya, cek dam itu sebelumnya juga berfungsi sebagai akses jalan dari pusat desa ke wilayah seberang.

Kondisinya seperti itu secara otomatis mengakibatkan warga tidak bisa melintas. “Kalau bawa roda empat, harus lewat kesana. Tapi, karena dangkal, air naik, jadi tidak bisa,” ungkapnya.

Warga sudah berkomunikasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida supaya ada pengerukan. Namun, belum ada tanggapan.

Warga sendiri berupaya melakukan pengerukan secara manual. Namun, lokasi yang bisa dijangkau sebatas di bawah jembatan Bypass Ida Bagus Mantra.

“Sampai saat ini warga masih mencari pasir di tempat itu. Tapi pendangkalan terus terjadi dan semakin tinggi. Ini membuat waswas,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/