DENPASAR – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya menyebut tujuan dari vaksinasi Covid-19 ini untuk membentuk kekebalan kelompok, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
Selain itu, vaksin juga untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan, dan menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial, serta ekonomi.
Namun, Suarjaya menegaskan tidak semua penduduk Bali yang hampir 4,5 juta jadi target vaksinasi. Lalu siapa saja yang disasar? “Dalam vaksinisasi ini, kami juga akan menyasar pemberian vaksin yang jumlahnya mencapai 2.999.400,” jawabnya pada Kamis (14/1).
Dia menjelaskan, vaksin ini l secara rinci akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang Faskes, termasuk tenaga tracing sebanyak 30.320, kemudian diberikan kepada pelayan publik seperti TNI, Polri, Satpol PP, guru, hingga aparat hukum sejumlah 263.389.
Berikutnya, vaksin ini akan diberikan ke masyarakat rentan (geo spasial, sosial ekonomi, Red) sebanyak 1.290.243, dan diberikan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi sejumlah 854.756, serta yang tidak ketinggalan pemberian vaksin ini juga menyasar masyarakat rentan (lansia) yang jumlahnya mencapai 560.782.
Ia juga menyatakan untuk sasaran awal, pemberian vaksin ini akan dilakukan kepada orang yang berusia 18-59 tahun, dan berikutnya disusul oleh usia 60 tahun.
dr. Ketut Suarjaya menegaskan setelah telah diberlakukannya kegiatan vaksinasi di Provinsi Bali ini, disampaikan bahwa para tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar yang terlebih dahulu akan mendapatkan vaksin Covid-19 ini.
“Mengenai jumlahnya, untuk di Kabupaten Badung mencapai 5.533 tenaga kesehatan yang siap menjalani vaksin, dilanjutkan tenaga kesehatan di Kabupaten Gianyar mencapai 4.231, kemudian Kota Denpasar sebanyak 12.032 tenaga kesehatan yang siap menjalani vaksin,” pungkasnya.