TABANAN – Akibat saluran irigasi di Subak Klepod, Desa Dalang, Selemeadeg Timur, Tabanan, jebol terkena terkena longsor membuat 55 hektar lahan pertanian terancam kekeringan.
Perbekel Dalang, Anak Agung Ketut Awibawa, Kamis (14/2) mengungkapkan, ada tiga titik longsor di Subak Klepod, Desa Dalang yang menyebakan aliran air dari sungai Yeh Nigih tak bisa mengalir ke sawah milik petani
“Longsor yang terjadi di tiga titik sepekan lalu (Sabtu (9/2)) memiliki panjang sekitar 25 meter dengan ketinggian sekitar 35 meter dari air sungai Yeh Nigih,”terang AA Awibawa.
Sehingga, akibat putusnya saluran irigasi, para petani hingga saat ini belum bisa menanam padi karena belum mendapatkan air.
Untuk itu, guna mengantisipasi kekurangan air, para anggota subak bersama anggota koramil Selemadeg melakukan gotong royong untuk penanganan sementara dengan alat sedaanyadan memasang 7 pipa air ukuran 12 dim .
“Meski demikian, karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Para petani khawatir pipa yang terpasang tidak mampu bertahan lama karena lokasi di area Subak Klepod, Desa Dalang masih rawan longsor,” ungkapnya
Sementara itu, Danramil 1619-02/Selemadeg, Kapten Infantri Eko Budi Bakti mengatakan, jika pihaknya bersama warga berusaha melakukan penyambungan.
“Jadi setelah dapat laporan itu subak tak dapat air karena longsor, kami mencoba mencarikan solusi. Salah satunya yakni dengan menyambungkan air dari sumber ke sawah dengan pipa,” ujar Kapten Eko.
Selanjutnya, dengan penyambungan pipa sementara itu, pihaknya berharap pemerintah segera turun tangan j dan membantu bantuan pipa dan membenahi masalah saluran irigasi yang longsor akibat hujan deras di subak Klepod.