28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:07 AM WIB

Pekerja Migran Sumber Imported Case,Jembrana Fokus Cari Tempat Isolasi

NEGARA – Satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana positif corona virus diseases (Covid-19). Total warga Jembrana yang positif Covid-19 sebanyak 6 orang, 4 orang di antaranya PMI.

Artinya, pahlawan devisa ini rawan terinfeksi virus dari tempat kerjanya, sehingga perlu pengawasan serius.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha menjelaskan,

selain enam orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, RSU Negara merawat satu orang PMI asal Jembrana masih menunggu hasil pemeriksaan swab.

PMI asal Kecamatan Melaya tersebut sudah membawa hasil rapid test dengan hasil positif, namun perlu swab untuk memastikan lagi. “Baru tadi (kemarin) diswab, tinggal nunggu hasil,” jelasnya.

Dengan jumlah mayoritas PMI yang positif, memang memerlukan penanganan serius dan fokus terhadap PMI.

Misalnya, bagi PMI yang baru datang ditempatkan di tempat isolasi khusus agar mendapat pengawasan serius dan sesuai standar.

Pelaksanaannya, bersinergi dengan Satgas Gotong Royong dalam pengawasan. “Agar fokus menggunakan bangunan yang memang dikhususkan. Namun, ini perlu didiskusikan di gugus tugas” ungkapnya.

Dengan menempatkan dalam satu tempat tersebut, masyarakat bisa membantu selama 14 hari masa isolasi.

Akan tetapi, masyarakat perlu juga diedukasi agar bisa menerima penempatan PMI dalam satu tempat untuk memudahkan pengawasan.

Langkah antisipasi dan pencegahan penyebaran, gugus tugas Jembrana sudah menjalin komunikasi dengan masing-masing Satgas Gotong Royong di masing-masing desa.

Koordinasi terkait pelaporan PMI yang baru pulang. Satgas Gotong Royong di masing-masing desa untuk aktif melaporkan sekaligus memantau apabila ada warga PMI yang baru pulang.

“Informasi itu bisa dilaporkan melalui tenaga kesehatan di Puskesmas maupun bidan desa masing-masing. Ini penting untuk percepatan pencegahan,“ terangnya.

Hingga kemarin, jumlah PMI asal Jembrana sebanyak 82 orang. Jumlah tersebut berdasar informasi dari provinsi dan dari informasi tim surveilans puskesmas dan bidan desa.

Karena itu, Satgas Satgas Covid-19 Gotong Royong desa dapat menginformasikan jika ada PMI yang baru pulang di wilayah masing-masing agar dapat bersama-sama melaksanakan pemantauan dengan tenaga kesehatan di Puskesmas dan bidan desa.

Terkait dengan hasil positif Covid-19 terbaru di Jembrana, PMI asal Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana dirawat di Rumah Sakit Universitas Udayana, Badung.

Pasien hasil pelacakan saat tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai. Karena tidak sempat pulang ke rumahnya, tidak dilakukan pelacakan kontak.

Sedangkan hasil pelacakan kontak dengan pasien positif asal Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, ditemukan empat orang yang sempat kontak erat.

Hasil rapid hasilnya negatif, namun perlu dilakukan rapid test lagi 10 hari setelah rapid test pertama.

Pelacakan kontak tidak berhenti pada empat orang, karena tidak menutup kemungkinan kontak terjadi dengan warga Kabupaten di luar Jembrana.

Mengenai jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Jembrana kumulatif hingga kemarin sebanyak 129 orang. Selesai pemantauan 57 orang dan yang masih dipantau 72.

Sedangkan jumlah PDP sebanyak 10 orang, enam orang diantaranya sudah dinyatakan positif, satu orang menunggu hasil swab dan tiga orang sudah dinyatakan negatif. 

NEGARA – Satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana positif corona virus diseases (Covid-19). Total warga Jembrana yang positif Covid-19 sebanyak 6 orang, 4 orang di antaranya PMI.

Artinya, pahlawan devisa ini rawan terinfeksi virus dari tempat kerjanya, sehingga perlu pengawasan serius.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha menjelaskan,

selain enam orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, RSU Negara merawat satu orang PMI asal Jembrana masih menunggu hasil pemeriksaan swab.

PMI asal Kecamatan Melaya tersebut sudah membawa hasil rapid test dengan hasil positif, namun perlu swab untuk memastikan lagi. “Baru tadi (kemarin) diswab, tinggal nunggu hasil,” jelasnya.

Dengan jumlah mayoritas PMI yang positif, memang memerlukan penanganan serius dan fokus terhadap PMI.

Misalnya, bagi PMI yang baru datang ditempatkan di tempat isolasi khusus agar mendapat pengawasan serius dan sesuai standar.

Pelaksanaannya, bersinergi dengan Satgas Gotong Royong dalam pengawasan. “Agar fokus menggunakan bangunan yang memang dikhususkan. Namun, ini perlu didiskusikan di gugus tugas” ungkapnya.

Dengan menempatkan dalam satu tempat tersebut, masyarakat bisa membantu selama 14 hari masa isolasi.

Akan tetapi, masyarakat perlu juga diedukasi agar bisa menerima penempatan PMI dalam satu tempat untuk memudahkan pengawasan.

Langkah antisipasi dan pencegahan penyebaran, gugus tugas Jembrana sudah menjalin komunikasi dengan masing-masing Satgas Gotong Royong di masing-masing desa.

Koordinasi terkait pelaporan PMI yang baru pulang. Satgas Gotong Royong di masing-masing desa untuk aktif melaporkan sekaligus memantau apabila ada warga PMI yang baru pulang.

“Informasi itu bisa dilaporkan melalui tenaga kesehatan di Puskesmas maupun bidan desa masing-masing. Ini penting untuk percepatan pencegahan,“ terangnya.

Hingga kemarin, jumlah PMI asal Jembrana sebanyak 82 orang. Jumlah tersebut berdasar informasi dari provinsi dan dari informasi tim surveilans puskesmas dan bidan desa.

Karena itu, Satgas Satgas Covid-19 Gotong Royong desa dapat menginformasikan jika ada PMI yang baru pulang di wilayah masing-masing agar dapat bersama-sama melaksanakan pemantauan dengan tenaga kesehatan di Puskesmas dan bidan desa.

Terkait dengan hasil positif Covid-19 terbaru di Jembrana, PMI asal Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana dirawat di Rumah Sakit Universitas Udayana, Badung.

Pasien hasil pelacakan saat tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai. Karena tidak sempat pulang ke rumahnya, tidak dilakukan pelacakan kontak.

Sedangkan hasil pelacakan kontak dengan pasien positif asal Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, ditemukan empat orang yang sempat kontak erat.

Hasil rapid hasilnya negatif, namun perlu dilakukan rapid test lagi 10 hari setelah rapid test pertama.

Pelacakan kontak tidak berhenti pada empat orang, karena tidak menutup kemungkinan kontak terjadi dengan warga Kabupaten di luar Jembrana.

Mengenai jumlah orang dalam pantauan (ODP) di Jembrana kumulatif hingga kemarin sebanyak 129 orang. Selesai pemantauan 57 orang dan yang masih dipantau 72.

Sedangkan jumlah PDP sebanyak 10 orang, enam orang diantaranya sudah dinyatakan positif, satu orang menunggu hasil swab dan tiga orang sudah dinyatakan negatif. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/