25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:51 AM WIB

Sugiarta Dikenal Pendiam dan Religius, Baru Mengenal Medan Papua

AMLAPURA – Kepergian Co Pilot Dimonim Air jenis PAC PK HVC I Wayan Sugiarta meninngalkan duka yang mendalam bagi keluarga besarnya di Karangasem.

Tepatnya di Banjar Pande Besi, Desa Budekeling, Bebendem, Karangasem.  Co Pilot yang bekerja di PT Mertha Buana Abadi ini gugur dalam tugasnya di Papua Sabtu lalu.

Sugiarta termasuk salah satu korban tewas bersama tujuh rekanya dan penumpang. Disebutkan dari kecelakaan tersebut hanya satu orang yang berhasil selamat.

“Informasinya hanya satu yang selamat, dia seorang penumpang,” ujar paman korban Pande  Made Wiratnaya ditemui di Karangasem kemarin siang.

Menurut Pande, kecelakaan terjadi di perbukitan diduga karena cuaca buruk. Sugiarta sendiri menurut Pande adalah sosok pendiam dan religius.

Yang bersangkutan juga kerap pulang secara rutin ke Karangasem. Sementara ke rumahnya di Denpasar dua minggu sekali pulang karena sang istri tinggal di sana.

“Dia pendiam dan rajin sembahyang,” ujarnya. Diakui Pande kalau keponakannya tersebut sudah sekitar 15 tahun sebagai pilot.

Hanya saja dia bekerja berpindah pindah perusahan. Di perusahan ini sendiri diakui dia baru bekerja beberapa bulan.

Awalnya menerbangkan pesawat di wilayah lain. Sementara untuk tugas di Papua diakui memang baru belakangan ini.

 

AMLAPURA – Kepergian Co Pilot Dimonim Air jenis PAC PK HVC I Wayan Sugiarta meninngalkan duka yang mendalam bagi keluarga besarnya di Karangasem.

Tepatnya di Banjar Pande Besi, Desa Budekeling, Bebendem, Karangasem.  Co Pilot yang bekerja di PT Mertha Buana Abadi ini gugur dalam tugasnya di Papua Sabtu lalu.

Sugiarta termasuk salah satu korban tewas bersama tujuh rekanya dan penumpang. Disebutkan dari kecelakaan tersebut hanya satu orang yang berhasil selamat.

“Informasinya hanya satu yang selamat, dia seorang penumpang,” ujar paman korban Pande  Made Wiratnaya ditemui di Karangasem kemarin siang.

Menurut Pande, kecelakaan terjadi di perbukitan diduga karena cuaca buruk. Sugiarta sendiri menurut Pande adalah sosok pendiam dan religius.

Yang bersangkutan juga kerap pulang secara rutin ke Karangasem. Sementara ke rumahnya di Denpasar dua minggu sekali pulang karena sang istri tinggal di sana.

“Dia pendiam dan rajin sembahyang,” ujarnya. Diakui Pande kalau keponakannya tersebut sudah sekitar 15 tahun sebagai pilot.

Hanya saja dia bekerja berpindah pindah perusahan. Di perusahan ini sendiri diakui dia baru bekerja beberapa bulan.

Awalnya menerbangkan pesawat di wilayah lain. Sementara untuk tugas di Papua diakui memang baru belakangan ini.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/