29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:38 AM WIB

Hipertensi jadi Penyebab Banyaknya Nakes di Jembrana Belum Divaksin

NEGARA – Proses penyuntikan vaksin pertama di Jembrana terhadap target sasaran tenaga kesehatan di Jembrana selesai Kamis (4/2/2021). Target sasaran ini optimistis bisa tercapai karena hingga Rabu (3/2), sebanyak 1.216 orang tenaga kesehatan berhasil divaksin.

 

Namun dari jumlah target sasaran belum tentu semua bisa divaksin karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang belum bisa divaksin karena tidak lolos screening test.

Juru bicara satgas penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, target sasaran vaksinasi terhadap tenaga kesehatan terbaru sebanyak 1.718 orang. Dari jumlah tersebut sudah selesai divaksin sebanyak 1.216 orang, sisanya sebanyak 502 orang akan divaksin Kamis (4/2) ini bagi yang lolos screening test.

 

“Tidak semua dari target sasaran bisa divaksin. Jika tidak lolos screening bisa ditunda,” jelasnya, Rabu (3/2).

 

Tenaga kesehatan yang masuk dalam daftar antrean vaksin pertama ini, tetap melalui proses screening test untuk menentukan bisa atau tidaknya menerima vaksin. Karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang tidak lolos screening test sehingga belum bisa divaksin. Puluhan orang yang tidak lolos screening test untuk divaksin, masih diklasifikasi sebagai tenaga kesehatan yang ditunda dan tidak bisa divaksin.

 

“Bagi nakes yang ditunda karena sebab tertentu bisa divaksin di lain waktu,” ujarnya.

 

Sebagian tenaga kesehatan yang tidak lolos untuk divaksin, lanjutnya, dari hasil screening test tenaga kesehatan memiliki hipertensi alias tekanan darah tinggi. Bagi yang memiliki hipertensi bisa ditunda, bisa langsung divaksin. Selain hipertensi, mengalami kencing manis, gangguan pencernaan kronis, ibu hamil dan menyusui. Tenaga kesehatan yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 atau penyintas tidak divaksin.

 

Vaksin kedua bagi yang sudah menerima vaksin pertama minimal 14 hari setelah menerima penyuntikan vaksin pertama. Karena vaksinasi pertama 29 Januari pada sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan, maka semestinya 12 Februari. Tetapi boleh juga dilakukan vaksinasi 13 Februari atau lebih 14 hari.

NEGARA – Proses penyuntikan vaksin pertama di Jembrana terhadap target sasaran tenaga kesehatan di Jembrana selesai Kamis (4/2/2021). Target sasaran ini optimistis bisa tercapai karena hingga Rabu (3/2), sebanyak 1.216 orang tenaga kesehatan berhasil divaksin.

 

Namun dari jumlah target sasaran belum tentu semua bisa divaksin karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang belum bisa divaksin karena tidak lolos screening test.

Juru bicara satgas penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, target sasaran vaksinasi terhadap tenaga kesehatan terbaru sebanyak 1.718 orang. Dari jumlah tersebut sudah selesai divaksin sebanyak 1.216 orang, sisanya sebanyak 502 orang akan divaksin Kamis (4/2) ini bagi yang lolos screening test.

 

“Tidak semua dari target sasaran bisa divaksin. Jika tidak lolos screening bisa ditunda,” jelasnya, Rabu (3/2).

 

Tenaga kesehatan yang masuk dalam daftar antrean vaksin pertama ini, tetap melalui proses screening test untuk menentukan bisa atau tidaknya menerima vaksin. Karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang tidak lolos screening test sehingga belum bisa divaksin. Puluhan orang yang tidak lolos screening test untuk divaksin, masih diklasifikasi sebagai tenaga kesehatan yang ditunda dan tidak bisa divaksin.

 

“Bagi nakes yang ditunda karena sebab tertentu bisa divaksin di lain waktu,” ujarnya.

 

Sebagian tenaga kesehatan yang tidak lolos untuk divaksin, lanjutnya, dari hasil screening test tenaga kesehatan memiliki hipertensi alias tekanan darah tinggi. Bagi yang memiliki hipertensi bisa ditunda, bisa langsung divaksin. Selain hipertensi, mengalami kencing manis, gangguan pencernaan kronis, ibu hamil dan menyusui. Tenaga kesehatan yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 atau penyintas tidak divaksin.

 

Vaksin kedua bagi yang sudah menerima vaksin pertama minimal 14 hari setelah menerima penyuntikan vaksin pertama. Karena vaksinasi pertama 29 Januari pada sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan, maka semestinya 12 Februari. Tetapi boleh juga dilakukan vaksinasi 13 Februari atau lebih 14 hari.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/