SINGARAJA – Kasus meninggal dunia akibat covid-19 di Kabupaten Buleleng terus bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali mengumumkan kasus meninggal dunia akibat covid-19.
Pada Minggu (13/9) kemarin tercatat ada 2 orang yang meninggal dunia. Itu berarti sejak awal pandemi hingga kini, ada 18 orang yang meninggal karena terkait covid-19.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien pertama merupakan kasus yang terjadi pada pertengahan Agustus lalu.
Sebelumnya kasus ini dicatat sebagai kasus probable. Namun, baru kemarin dinyatakan sebagai kasus terkonfirmasi positif yang meninggal dunia.
Pasien ini merupakan seorang pria berusia 65 tahun asal Kecamatan Buleleng. Ia sempat dirawat di salah satu RS Swasta yang ada di Kota Singaraja selama sepekan.
Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, bahkan ginjal. Pasien awalnya masuk RSUD Buleleng pada 18 Agustus.
Saat itu pasien hanya menyampaikan keluhan nyeri pada kepala sebelah kiri. Belakangan pasien mengalami batuk dan sesak nafas. Pasien mendadak menghembuskan nafas terakhirnya pada 20 Agustus lalu.
Kasus kematian selanjutnya terjadi pada Sabtu (12/9) lalu. Seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun asal Seririt, meninggal setelah dirawat di salah satu RS Swasta di Singaraja pada pukul 21.00 Sabtu malam.
Awalnya pasien datang dengan keluhan batuk disertai dahak. Belakangan pasien justru mengalami sesak nafas.
Pasien sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia. Selain mengeluhkan batuk dan sesak nafas, pasien juga memiliki riwayat gagal ginjal.
Bahkan harus menjalani cuci darah dua kali dalam sepekan. Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca tak menampik hal tersebut.
“Kasus meninggal sebanyak dua orang. Dari Kecamatan Buleleng satu orang dan Kecamatan Seririt satu orang. Ada juga satu kasus probable dari Kecamatan Kubutambahan,” kata Suweca.