27.1 C
Jakarta
20 April 2024, 2:14 AM WIB

Travel Agent Ngaku Rugi Toko Tiongkok Ditutup. Koster : Harap Maklum!

DENPASAR- Keluhan sejumlah trael agent dan para pelaku usaha akibat penutupan toko berjaringan Tiongkok tak membuat Gubernur Bali Wayan Koster bergeming.

 

Sebaliknya, Koster dengan santai meminta agar para pelaku usaha yang merasa rugi akibat penutupan beralih ke usaha lain yang lebih benar.

 

Selain itu, Koster juga tetap kukuh dan berkeyakinan jika yang dilakukan mafia pariwisata itu sudah merusak citra pariwisata Bali dan Indonesia.

 

“Ya harus maklum dan segera beralihlah berusaha yg benar. Itu saja.Buat saja itu,”tegasnya. 

 

Menurutnya, apa yang dilakukan para mafia Tiongkok itu hanya untuk memikirkan  dirinya sendiri. 

 

Bahkan ia juga mengingatkan agar para mafia itu segera menghentikan praktik praktik bisnis yang tidak sehat.

 

 “Secara umum boleh ada hal seperti itu, te tapi juga harus berpikir jangan sampai kepentingan besar dikorbankan.

 

Citra pariwisata Bali  dan Indonesia bahkan tidak hanya pariwisata bahkan nama negara disebut bahwa kita dibilang berbohong segala macam,” papar Koster. 

 

Seperti diketahui setelah beberapa hari diinstruksikan usaha mafia pariwisata Tiongkok ditutup, t ernyata  ada pihak lain yang merasa dirugikan.

 

Pihak-pihak tersebut diantaanya pelaku usaha yang travel agent, water sport, spa dan UMKM yang kena imbas dari penutupan toko-toko mafia pariwisata berjaringan Tiongkok.

 

Para pelaku usaha ini pun mesadu ke dewan pada Senin kemarin ( 12/11) diterima oleh Ketua Komisi IV, Nyoman Parta, serta  anggota DPRD yang lainnya.

 

Dalam pertemuan ini, pelaku-pelaku travel agent ini mengaku ada jual beli per kepala.

 

Artinya memang ada dari pihak toko memberikan subsidi agar wisatawan Tiongkok datang ke Bali. 

DENPASAR- Keluhan sejumlah trael agent dan para pelaku usaha akibat penutupan toko berjaringan Tiongkok tak membuat Gubernur Bali Wayan Koster bergeming.

 

Sebaliknya, Koster dengan santai meminta agar para pelaku usaha yang merasa rugi akibat penutupan beralih ke usaha lain yang lebih benar.

 

Selain itu, Koster juga tetap kukuh dan berkeyakinan jika yang dilakukan mafia pariwisata itu sudah merusak citra pariwisata Bali dan Indonesia.

 

“Ya harus maklum dan segera beralihlah berusaha yg benar. Itu saja.Buat saja itu,”tegasnya. 

 

Menurutnya, apa yang dilakukan para mafia Tiongkok itu hanya untuk memikirkan  dirinya sendiri. 

 

Bahkan ia juga mengingatkan agar para mafia itu segera menghentikan praktik praktik bisnis yang tidak sehat.

 

 “Secara umum boleh ada hal seperti itu, te tapi juga harus berpikir jangan sampai kepentingan besar dikorbankan.

 

Citra pariwisata Bali  dan Indonesia bahkan tidak hanya pariwisata bahkan nama negara disebut bahwa kita dibilang berbohong segala macam,” papar Koster. 

 

Seperti diketahui setelah beberapa hari diinstruksikan usaha mafia pariwisata Tiongkok ditutup, t ernyata  ada pihak lain yang merasa dirugikan.

 

Pihak-pihak tersebut diantaanya pelaku usaha yang travel agent, water sport, spa dan UMKM yang kena imbas dari penutupan toko-toko mafia pariwisata berjaringan Tiongkok.

 

Para pelaku usaha ini pun mesadu ke dewan pada Senin kemarin ( 12/11) diterima oleh Ketua Komisi IV, Nyoman Parta, serta  anggota DPRD yang lainnya.

 

Dalam pertemuan ini, pelaku-pelaku travel agent ini mengaku ada jual beli per kepala.

 

Artinya memang ada dari pihak toko memberikan subsidi agar wisatawan Tiongkok datang ke Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/