25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:55 AM WIB

Bertahan di Zona Merah, Buleleng Kebut Vaksinasi Guru dan Dosen

SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng terus menggenjot proses vaksinasi. Bukan hanya untuk pekerja pariwisata saja, kini vaksinasi juga menyasar para tenaga pendidik.

Baik itu guru maupun dosen. Dengan begitu proses pembelajaran tatap muka bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya terus mempercepat proses vaksinasi.

Belum lama ini Buleleng mendapat jatah 30ribu dosis vaksin yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Bali. Puluhan ribu dosis vaksin itu diharapkan bisa mengoptimalkan program vaksinasi yang tengah berjalan.

Menurutnya vaksin tersebut akan diprioritaskan pada tenaga pendidik, dosen, dan lansia. “Saya sudah instruksikan agar semua guru dan dosen divaksin.

Khusus di Undiksha, sekarang sudah dibentuk pos vaksinasi untuk melayani internal mereka. Karena mereka kan sudah punya tenaga medis yang memadai untuk itu,” kata Suyasa.

Suyasa mengatakan Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) memasang target agar proses vaksinasi mencapai angka 117ribu jiwa.

Sehingga satgas terus menggenjot proses vaksinasi pada masyarakat. “Sekarang dalam sehari itu bisa 3ribu orang yang divaksin.

Sekarang kami prioritaskan untuk tenaga pendidik dulu. Karena itu jumlahnya sampai 6ribu orang. Belum lagi yang kontrak dan honor. Ini sedang kami percepat,” imbuhnya.

Setelah proses vaksinasi tuntas, diharapkan pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan. Apabila vaksinasi terhadap guru dapat tuntas pada bulan Juni mendatang,

maka kemungkinan besar proses pembelajaran tatap muka dapat dilangsungkan pada bulan Juli atau pada bulan Agustus mendatang.

Saat ini kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai 3.150 orang. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 2.852 orang telah berhasil sembuh.

Sementara 130 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Kini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina mencapai 168 orang.

Sebanyak 88 orang diantaranya menjalani karantina mandiri maupun karantina pada lokasi yang telah disiapkan pemerintah. Sedangkan 80 orang lainnya menjalani perawatan di berbagai fasilitas medis yang ada di Buleleng.

Hingga kemarin Buleleng masih tertahan di zona merah peta risiko sebaran covid yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain Buleleng tiga daerah lain di Bali juga berada di zona merah. Yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar.

SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng terus menggenjot proses vaksinasi. Bukan hanya untuk pekerja pariwisata saja, kini vaksinasi juga menyasar para tenaga pendidik.

Baik itu guru maupun dosen. Dengan begitu proses pembelajaran tatap muka bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya terus mempercepat proses vaksinasi.

Belum lama ini Buleleng mendapat jatah 30ribu dosis vaksin yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Bali. Puluhan ribu dosis vaksin itu diharapkan bisa mengoptimalkan program vaksinasi yang tengah berjalan.

Menurutnya vaksin tersebut akan diprioritaskan pada tenaga pendidik, dosen, dan lansia. “Saya sudah instruksikan agar semua guru dan dosen divaksin.

Khusus di Undiksha, sekarang sudah dibentuk pos vaksinasi untuk melayani internal mereka. Karena mereka kan sudah punya tenaga medis yang memadai untuk itu,” kata Suyasa.

Suyasa mengatakan Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) memasang target agar proses vaksinasi mencapai angka 117ribu jiwa.

Sehingga satgas terus menggenjot proses vaksinasi pada masyarakat. “Sekarang dalam sehari itu bisa 3ribu orang yang divaksin.

Sekarang kami prioritaskan untuk tenaga pendidik dulu. Karena itu jumlahnya sampai 6ribu orang. Belum lagi yang kontrak dan honor. Ini sedang kami percepat,” imbuhnya.

Setelah proses vaksinasi tuntas, diharapkan pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan. Apabila vaksinasi terhadap guru dapat tuntas pada bulan Juni mendatang,

maka kemungkinan besar proses pembelajaran tatap muka dapat dilangsungkan pada bulan Juli atau pada bulan Agustus mendatang.

Saat ini kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai 3.150 orang. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 2.852 orang telah berhasil sembuh.

Sementara 130 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Kini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina mencapai 168 orang.

Sebanyak 88 orang diantaranya menjalani karantina mandiri maupun karantina pada lokasi yang telah disiapkan pemerintah. Sedangkan 80 orang lainnya menjalani perawatan di berbagai fasilitas medis yang ada di Buleleng.

Hingga kemarin Buleleng masih tertahan di zona merah peta risiko sebaran covid yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selain Buleleng tiga daerah lain di Bali juga berada di zona merah. Yakni Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/