29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:24 AM WIB

Pemkab Jembrana Pasang Empat Mesin Penyedot Air di Banjir Pengambengan

NEGARA – Bupati Jembrana I Putu Artha dalam kesempatannya melihat banjir di Desa Pengambengan, Rabu (14/20) menyatakan, mengenai kondisi Desa Pengambengan, terutama yang terdampak banjir cukup parah. Ia mengaku sudah memerintahkan OPD terkait untuk segera membuat kajian untuk mengatasi banjir.

“Di antaranya membuat saluran pembuangan air ke laut, agar ketika hujan deras tidak terjadi banjir yang pemukiman warga,” kata Artha.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra mengatakan, untuk mempercepat penyedotan genangan air yang masih merendam pemukiman warga, sudah menurunkan empat mesin penyedot air.

“Dengan empat mesin penyedot air ini air bisa cepat surut,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir merendam pemukiman kampung nelayan di Desa Pengambengan terjadi sejak Minggu (11/10) lalu, hingga Senin (12/10) pagi. Tingginya air tidak hanya menggenangi halaman rumah, tetapi juga masuk hingga ke dalam rumah warga.

Banjir disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sejak dua hari. Lokasi Desa Pengambengan yang berada di sebelah selatan dan daratan rendah mendapat kiriman air cukup banyak dari daratan lebih tinggi sebelah utara.

Derasnya air hujan tidak tertampung di selokan-selokan air yang ada, sehingga menyebabkan air menggenang dan masuk ke rumah—rumah warga.

Tingginya air yang menggenangi pemukiman warga membuat aktivitas warga terganggu. Karena itu, ada warga yang menggunakan sampan untuk beraktivitas dan mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat lebih aman.

Sampai Rabu (14/10) air masih menggenangi rumah warga. Sebagian warga juga mengalami sakit. Di antaranya gatal-gatal.

NEGARA – Bupati Jembrana I Putu Artha dalam kesempatannya melihat banjir di Desa Pengambengan, Rabu (14/20) menyatakan, mengenai kondisi Desa Pengambengan, terutama yang terdampak banjir cukup parah. Ia mengaku sudah memerintahkan OPD terkait untuk segera membuat kajian untuk mengatasi banjir.

“Di antaranya membuat saluran pembuangan air ke laut, agar ketika hujan deras tidak terjadi banjir yang pemukiman warga,” kata Artha.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana I Gusti Ngurah Dharma Putra mengatakan, untuk mempercepat penyedotan genangan air yang masih merendam pemukiman warga, sudah menurunkan empat mesin penyedot air.

“Dengan empat mesin penyedot air ini air bisa cepat surut,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir merendam pemukiman kampung nelayan di Desa Pengambengan terjadi sejak Minggu (11/10) lalu, hingga Senin (12/10) pagi. Tingginya air tidak hanya menggenangi halaman rumah, tetapi juga masuk hingga ke dalam rumah warga.

Banjir disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sejak dua hari. Lokasi Desa Pengambengan yang berada di sebelah selatan dan daratan rendah mendapat kiriman air cukup banyak dari daratan lebih tinggi sebelah utara.

Derasnya air hujan tidak tertampung di selokan-selokan air yang ada, sehingga menyebabkan air menggenang dan masuk ke rumah—rumah warga.

Tingginya air yang menggenangi pemukiman warga membuat aktivitas warga terganggu. Karena itu, ada warga yang menggunakan sampan untuk beraktivitas dan mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat lebih aman.

Sampai Rabu (14/10) air masih menggenangi rumah warga. Sebagian warga juga mengalami sakit. Di antaranya gatal-gatal.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/