27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:21 AM WIB

Ahok Direkrut Jadi Pemimpin BUMN, Sudirta Yakin Indonesia Makin Kuat

DENPASAR- Rencana Pemerintah Jokowi untuk merekrut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk bergabung dan memegang kendali di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menuai banyak dukungan

 

Bahkan tak hanya dukungan dari kalangan eksektif khususnya Kementerian BUMN, melainkan sejumlah tokoh politik yang juga anggota legislative di DPR RI juga mendukung dengan rencana pemerintah menggandeng Ahok untuk memimpin salah satu BUMN.

 

Salah satunya Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Wayan Sudirta SH.

 

Saat dikonformasi disela menghadiri acara Pesamuan Sabha Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Denpasar, Jumat (15/11), politisi yang juga mantan pengacara Ahok  ini mendukung Ahok memimpin salah satu BUMN

 

Alasan Sudirta untuk mendukung dari mantan kliennya itu, karena ia menilai Ahok memiliki rekam jejak cemerlang dalam memimpin kepemerintahan. 

 

Salah satu contoh, lanjutnya, Ahok telah menambah ikon Jakarta dengan membuat Simpang Susun Semanggi tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat menjadi Gubernur DKI.

 

 “BTP manusia langka, langka dari aspek kejujuran, kecerdasannya, dan keberanian, serta dedikasinya kepada negara tidak diragukan lagi. Begitu pula dengan kecintaannya pada rakyat,” ujar Advokat senior asal Bali ini

 

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini menyebut, jika nantinya benar BTP lolos masa seleksi, maka pihaknya yakin dan optimistis bahwa Ahok akan menjadi penyempurna di kepemerintahan Presiden Jokowi. 

 

Keyakinan Ketua Alumni Lemhanas Angkatan Gelombang 2 DPR RI Periode 2019-2024 terhadap Ahok mampu memperkuat sekaligus mempercepat mewujudkan lompatan besar pencapaian

sebagaimana target Presiden Jokowi itu, karena,  sebelumya Presiden Jokowi juga telah memasukan orang-orang hebat dalam Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim dan sejumlah menteri lain di Kabinet Jokowi Jilid II . 

 

“Kalau saya bicara BTP bagus, bukan berarti yang lain saya anggap tidak bagus,” imbuhnya. 

 

Untuk itu, Wayan Sudirta berharap tidak ada penolakan atas penunjukan BTP sebagai salah satu pemimpin BUMN.

 

Meski begitu, dia tidak melarang bila ada pihak yang melontarkan kritik. 

 

“Jangan meragukan BTP, selama menjadi pengacara BTP saya mencatat perubahan-perubahannya, dia jauh lebih dewasa, lebih bijak, dan tidak emosional,” tuturnya.

 

“Kalau ada kritik terkait penunjukan BTP, saya kira itu demokrasi. Tapi saya yakin, soal Ahok, Presiden Jokowi lebih mengetahui karena beliau pernah duduk dan memimpin DKI Jakarta secara bersama ,” sambungnya. 

 

Sehingga dengan dipilihnya Ahok di lingkungan BUMN, ia juga optimistis jika Indonesia kedepan semakin kuat

 

“Indonesia semakin kuat bila BTP masuk dalam kepemerintahan,” tukasnya. 

 

Seperti diketahui sebelumnya, BTP mendatangi i kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri Erick Thohir, Rabu (13/11/2019). Pertemuan BTP dan Erick berlangsung 1,5 jam membahas soal perusahaan BUMN. 

 

“Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Tapi, kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara,” ucap BTP usai bertemu Erick Thohir.

DENPASAR- Rencana Pemerintah Jokowi untuk merekrut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk bergabung dan memegang kendali di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menuai banyak dukungan

 

Bahkan tak hanya dukungan dari kalangan eksektif khususnya Kementerian BUMN, melainkan sejumlah tokoh politik yang juga anggota legislative di DPR RI juga mendukung dengan rencana pemerintah menggandeng Ahok untuk memimpin salah satu BUMN.

 

Salah satunya Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Wayan Sudirta SH.

 

Saat dikonformasi disela menghadiri acara Pesamuan Sabha Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Denpasar, Jumat (15/11), politisi yang juga mantan pengacara Ahok  ini mendukung Ahok memimpin salah satu BUMN

 

Alasan Sudirta untuk mendukung dari mantan kliennya itu, karena ia menilai Ahok memiliki rekam jejak cemerlang dalam memimpin kepemerintahan. 

 

Salah satu contoh, lanjutnya, Ahok telah menambah ikon Jakarta dengan membuat Simpang Susun Semanggi tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat menjadi Gubernur DKI.

 

 “BTP manusia langka, langka dari aspek kejujuran, kecerdasannya, dan keberanian, serta dedikasinya kepada negara tidak diragukan lagi. Begitu pula dengan kecintaannya pada rakyat,” ujar Advokat senior asal Bali ini

 

Pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini menyebut, jika nantinya benar BTP lolos masa seleksi, maka pihaknya yakin dan optimistis bahwa Ahok akan menjadi penyempurna di kepemerintahan Presiden Jokowi. 

 

Keyakinan Ketua Alumni Lemhanas Angkatan Gelombang 2 DPR RI Periode 2019-2024 terhadap Ahok mampu memperkuat sekaligus mempercepat mewujudkan lompatan besar pencapaian

sebagaimana target Presiden Jokowi itu, karena,  sebelumya Presiden Jokowi juga telah memasukan orang-orang hebat dalam Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim dan sejumlah menteri lain di Kabinet Jokowi Jilid II . 

 

“Kalau saya bicara BTP bagus, bukan berarti yang lain saya anggap tidak bagus,” imbuhnya. 

 

Untuk itu, Wayan Sudirta berharap tidak ada penolakan atas penunjukan BTP sebagai salah satu pemimpin BUMN.

 

Meski begitu, dia tidak melarang bila ada pihak yang melontarkan kritik. 

 

“Jangan meragukan BTP, selama menjadi pengacara BTP saya mencatat perubahan-perubahannya, dia jauh lebih dewasa, lebih bijak, dan tidak emosional,” tuturnya.

 

“Kalau ada kritik terkait penunjukan BTP, saya kira itu demokrasi. Tapi saya yakin, soal Ahok, Presiden Jokowi lebih mengetahui karena beliau pernah duduk dan memimpin DKI Jakarta secara bersama ,” sambungnya. 

 

Sehingga dengan dipilihnya Ahok di lingkungan BUMN, ia juga optimistis jika Indonesia kedepan semakin kuat

 

“Indonesia semakin kuat bila BTP masuk dalam kepemerintahan,” tukasnya. 

 

Seperti diketahui sebelumnya, BTP mendatangi i kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri Erick Thohir, Rabu (13/11/2019). Pertemuan BTP dan Erick berlangsung 1,5 jam membahas soal perusahaan BUMN. 

 

“Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Tapi, kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara,” ucap BTP usai bertemu Erick Thohir.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/