29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:46 AM WIB

AWAS! Suplai Magma Masih Tinggi, Asap Putih Jadi Pertanda

RadarBali.com – Magma yang ada di dalam perut Gunung Agung masih terus berproses. Hal itu ditandai dengan tingginya gempa vulkanik dalam di dalam perut Gunung Agung.

Data yang direkap Jawa Pos Radar Bali dari Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), selama Senin kemarin dari pukul 00.00 – 18.00 terjadi 361 gempa vulkanik dalam. 

“Gempa vulkanik dalam terkait suplai magma dari dalam menuju luar permukaan kawah,” terang Kasbani, Kepala PVMBG saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, kemarin malam (9/10).

Menurut Kasbani, gempa vulkanik dalam ini sejatinya sudah mulai ada sebelum ditetapkan status Awas. Setelah intensitas gempa terus meningkat barulah PVMBG menetapkan status Awas.

Tidak hanya gempa vulkanik dalam yang tinggi. Gempa vulkanik dangkal juga masih tinggi. Hingga kemarin pukul 18.00, terjadi 221 kali gempa vulkanik dangkal.

“Kalau vulkanik dangkal itu menunjukkan pergerakan di atas,” imbuh Kasbani. Magma dari bawah perut gunung terus berusaha menerobos ke permukaan.

Menurut Kasbani, sebagian magma sudah keluar berubah menjadi uap air dan asap (uap) putih. Setiap harinya kawah mengeluarkan asap putih dengan ketinggian 50 – 200 meter.

Kemarin petang asap membumbung setinggi 200 meter. Dua hari sebelumnya sempat keluar asap setinggi 1.500 meter.

Sementara untuk gempa tektonik lokal tercatat 20 kali. Dengan kondisi tersebut, Kasbani menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih sangat tinggi.

“Probabilitasnya masih besar potensi erupsi daripada tidak. Tapi, kami tetap evaluasi setiap saat,” tegas pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Ditanya rekahan di dalam kawah, Kasbani menyatakan belum ada perkembangan terbaru. Menurutnya rekahan di dalam kawah itu hal wajar karena ada desakan dari bawah.

Lewat rekahan tersebut keluar asap atau gas vulkanik lainnya. “Kalau hujan bisa memicu penguapan bisa saja. Di atas kan daerah panas, di kawah temperaturnya tinggi dan magma sedang naik,” tukasnya. 

RadarBali.com – Magma yang ada di dalam perut Gunung Agung masih terus berproses. Hal itu ditandai dengan tingginya gempa vulkanik dalam di dalam perut Gunung Agung.

Data yang direkap Jawa Pos Radar Bali dari Pusat Vulkanologi Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), selama Senin kemarin dari pukul 00.00 – 18.00 terjadi 361 gempa vulkanik dalam. 

“Gempa vulkanik dalam terkait suplai magma dari dalam menuju luar permukaan kawah,” terang Kasbani, Kepala PVMBG saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, kemarin malam (9/10).

Menurut Kasbani, gempa vulkanik dalam ini sejatinya sudah mulai ada sebelum ditetapkan status Awas. Setelah intensitas gempa terus meningkat barulah PVMBG menetapkan status Awas.

Tidak hanya gempa vulkanik dalam yang tinggi. Gempa vulkanik dangkal juga masih tinggi. Hingga kemarin pukul 18.00, terjadi 221 kali gempa vulkanik dangkal.

“Kalau vulkanik dangkal itu menunjukkan pergerakan di atas,” imbuh Kasbani. Magma dari bawah perut gunung terus berusaha menerobos ke permukaan.

Menurut Kasbani, sebagian magma sudah keluar berubah menjadi uap air dan asap (uap) putih. Setiap harinya kawah mengeluarkan asap putih dengan ketinggian 50 – 200 meter.

Kemarin petang asap membumbung setinggi 200 meter. Dua hari sebelumnya sempat keluar asap setinggi 1.500 meter.

Sementara untuk gempa tektonik lokal tercatat 20 kali. Dengan kondisi tersebut, Kasbani menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih sangat tinggi.

“Probabilitasnya masih besar potensi erupsi daripada tidak. Tapi, kami tetap evaluasi setiap saat,” tegas pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu.

Ditanya rekahan di dalam kawah, Kasbani menyatakan belum ada perkembangan terbaru. Menurutnya rekahan di dalam kawah itu hal wajar karena ada desakan dari bawah.

Lewat rekahan tersebut keluar asap atau gas vulkanik lainnya. “Kalau hujan bisa memicu penguapan bisa saja. Di atas kan daerah panas, di kawah temperaturnya tinggi dan magma sedang naik,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/